Kulon Progo---Burung jenis murai batu yang sering megisi kejuaran di event Latihan Bersama (Latber) di Kulon Progo, ternyata hasil didikan pria yang akrab dipanggil Doner Damara. Lahir di Blora, Jawa Tengah, yang saat ini tinggal di Kabupaten Kulon Progo.
"Setiap pulang Latber saya sering membawa sertifikat," ujar Doner Damara.
Saat ditemui di rumahnya Wates, Kulon Progo. Burung murai yang ia rawat, dikenal sebagai burung yang memiliki suara bagus, hingga suara kuntilanak berhasil ditiru oleh Jasmani, burung murai miliknya. Setiap event Latber, sering kali menyambet juara, hingga beberapa kali mendapat juara 1 di kelas Pastol (Lepas Trotol).
Menurut Doner, burung murai yang ia rawat dibeli ketika Pastol, karena mudah untuk diisi dan juga tingkat kematian burung kecil. Hal yang perlu diperhatikan ketika Gantangan yaitu burung mempunyai show bagus dan isian banyak.
"Bukan berarti burung yang memiliki banyak isian adalah burung yang bagus, pasti burung Beo yang menang, namun dilihat dulu apa isiannya," tuturnya.
Selain memiliki show yang bagus, burung kontes juga harus memiliki isian tonjolan, sehingga juri akan tertarik untuk memperhatikan burung tersebut.
"Isian burung murai batu yang paling bagus itu isian burung cililin, burung kapas tembak, burung cucak jenggot, burung love bird, dan burung kenari. Isian burung cililin adalah isian mewah dan untuk suara tonjolan," sambung Doner.
Menurutnya, point penting ketika Latber, burung bisa show selama 5 menit. Burung murai yang mengeluarkan suara banyak termasuk suara burung cililin, besetan (suara intimidasi) dan jenis burung (ras burung) pasti dapat point tinggi. Namun, tergantung masterannya.
Doner juga sangat memperhatikan isian dari masteran (burung) tersebut. Ia memilih burung cungkok karena burungnya pintar, di Indonesia belum ada yang bisa ternak dan sulit diternak.Â
Burung jenis Cungkok asal Asia Selatan dan Tenggara seperti Tiongkok, Myanmar, Thailand, Laos, dan Malaysia, dari asalnya telah memiliki banyak isian, bahkan jika suara bawaan burung ini dimasukkan ke murai pointnya bagus, sekalipun burung cungkok ini belum memiliki isian. Masteran lain yang dimiliki yaitu Cucak Ijo, juga memiliki banyak isian. Mulai dari burung cucak jenggot, kapas tembak, kenari, dan masih banyak lagi.
"Saya Gantang bukan cari uang, sebenernya burung itu menjadi penghasil rezeki. Soalnya setiap Gantang menang itu pasti dapet uang, walaupun hanya Latber dan mencari settingan untuk lomba. Akan tetapi saya itu penikmat proses, setiap burung saya rawat dari nol sampai juara dan terjual, saya bangga sekali, bermain burung itu sebagai hobi, kecuali masterannya ini," ujarnya.
"Yang cari nama bukan cuma perternak, Penikmat juga punya nama" Sambung Doner
Sebagai penghobi burung murai batu, Doner sebenernya enggan untuk menjual Jasmani (burung murainya) namun, ia lebih sayang kepada masterannya yaitu burung Cucak Ijo dan burung Cungkok.
"Kemarin Cungkok ditawar 5 juta tetapi tidak saya lepas, karena dia itu (cungkok) isian lengkap, nurut dan pintar, Cungkok menjadi masteran dari burung murai yang saya punya," ujar Doner.
Kedua masterannya ini yang menjadi khas dari burung murai yang dimiliki Doner, isiannya yang banyak menjadi kunci atas kemenangan Jasmani selama ini. Bahkan burung-burung sebelum Jasmani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H