Mohon tunggu...
Rangga Hilmawan
Rangga Hilmawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pemikiran adalah senjata Mematikan. Tulisan adalah peluru paling tajam

Seorang Pemuda Betawi - Sunda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[254] Congkakku, Dikalahkan Senyummu

16 November 2020   22:20 Diperbarui: 16 November 2020   22:33 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memandang dari kejauhan, diam, dan tenang, adalah jalan terbaik saat ini untuk tetap bisa menilai sejauh mana kesempurnaan yang tuhan berikan kepadanya. Aku masih memberikan jarak dengannya, karena kusadar jarak hanyalah permainan waktu dan dekatku hanya permainan ruang.

Aku tidak ingin dipermainkan oleh ruang dan waktu, karena kupercara rasa yang ada di dada melebihi semua itu. Aku harus menemukan caraku dan melakukan jalanku sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun