Mohon tunggu...
Rangga Babuju
Rangga Babuju Mohon Tunggu... -

BABUJU adalah Komunitas Penggiat Kajian Sosial dan Budaya Bima dan intens dalam analisis serta Investigasi & Advokasi Budaya & Konflik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tulus Berbagi di Perkampungan 'Ujung Aspal'

26 Februari 2014   00:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:28 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_324652" align="aligncenter" width="300" caption="PMG BABUJU-KOMPAS Di Desa Keli - Woha Kab Bima - NTB"][/caption]

Tulus Berbagi Di Perkampungan Ujung Aspal

(Sekelumit Catatan Kecil di Desa Keli – Bima)

Pertama kali saya mengunjungi Desa ini sekitar tahun 1999 dulu (15 tahun yang lalu), waktu itu ada kegiatan Kemah Pelantikan Anggota Saka Bhayangkara Ranting Woha & Belo Kabupaten Bima NTB. Cerita 15 tahun yang lalu itu memaksa Otak Kanan me-review kembali segala sesuatu sempat terkenang saat itu. Perkampungan itu tidak padat seperti saat ini (2014), rumah-rumahnya tidak berdempetan begini. Dulu, disini belum ada rumah batu, pagi hingga sore hari perkampungan ini cukup sepi karena warganya berada diladang dan disawah. Dulu, perkampungan ini berada di Ujung Aspal, layaknya hari ini.

Keli adalah salah satu Desa yang ada dikecamatan Woha kabupaten Bima, penduduknya berjumlah 2.800an jiwa, dengan mata pencaharian berladang dan bertani. Warga Keli mayoritas bertani Padi dan Bawang, sekali-sekali menanam Jagung dan Kol serta tomat. Dari Pusat kecamatan Woha, Desa Keli berjarak sekitar 5 kilometer. Dari arah Pusat pertokoan Tente, menuju Tente III, belok kanan (bila dari arah utara) dipertigaan Pucuke atau Desa Naru. Ikuti jalan yang sudah di Hot mix hingga ‘Ujung Aspal’.

Di Desa ini, terdapat 1 Sekolah Dasar (SDN) Keli dan 1 SD Impres Keli. Dengan jumlah Siswa/siswi SD dan Impres sekitar 600an murid, mulai dari kelas I hingga kelas VI. Civitas BABUJU melalui Gerakan Pencerdasan, mendorong terbentuknya Kegiatan ‘Pendidikan Karakter – Non Formal’ (PKNF) melalui Pemuda Motivator Generasi (PMG) Civitas BABUJU. PMG lalu menggerakkan Komunitas Pelajar Dan Mahasiswa Peduli Generasi (KOMPAS) Keli untuk ber-kegiatan PKNF.

Kegiatan PKNF ini merupakan kegiatan Pengabdian yang dikoordinir oleh Irul Babuju. Mengambil tempat yang tidak terpakai dilingkungan RW 5 Desa Keli. Secara nyata kegiatan ini sesungguhnya mirip dengan program 'Sarjana Masuk Desa’ yang diprogram oleh Pemerintah, namun tidak nampak implementasinya. Buku-buku yang digunakan dalam proses belajar mengajar adalah kumpulan dari kawan PMG itu sendiri yang tidak banyak dan sangat terbatas. Konon ada ‘Pustaka Desa’ melalui program Pemerintah, namun hingga tahun ini (sejak diprogramkan 3 tahun yang lalu) masih ‘digudangkan’ oleh pihak Desa. Tanpa diketahui sebab musababnya. Demikian pula dengan PKBM yang ada, hanya berkegiatan disaat beberapa lama setelah dana dari pemerintah cair dan itupun tidak maksimal karena hanya bersifat formal semata.

Kondisi inilah yang semakin mendorong kawan-kawan PMG KOMPAS – BABUJU untuk terus berkiprah dalam kegiatan PKNF. Terbukti secara nyata, siswa/i yang belajar melalui PKNF ini berkembang secara drastic di ruang belajar formal (SD/Impres Keli). Tidak hanya itu saja, dukungan moril dari orang tua anak-anak yang belajar dibawah bimbingan PMG sangat besar perhatiannya. Demikian juga dengan motivasi anak-anak didik, cukup antusias dengan terus hadir dan bertambah. Setidaknya hingga pertemuan ke 13 (Senin, 24/2) ini, anak didik di PKNF ini berjumlah lebih dari 50 peserta berdasarkan data absen yang ada.

Segala aktifitas yang disuguhkan oleh PMG KOMPAS – BABUJU dilakukan secara gratis, tidak dibayar dan tidak meminta bayaran apapun dari anak didik yang datang. Ini merupakan Bhakti Muda para Tutor dalam PMG KOMPAS – BABUJU. Dalam seminggu dilakukan 3 kali pertemuan yang tutornya pun digilir. Berdasarkan Monitoring yang dilaksanakan oleh Komunitas BABUJU sebagai Penggagasa pada Minggu (9/2) yang lalu, bahwa Pola PMG dalam kegiatan PKNF sangat membantu, mencerahkan dan menggugah warga Keli akan arti pentingnya mendapatkan Pendidikan itu sendiri sejak dini.

Meski dalam pelaksanaannya, Buku ajar dan alat Peraga menjadi hambatan, namun cukup dikondisikan  dengan saling membagi kelompok belajar. Bila satu kelompok yang berjumlah 25 orang belajar, maka 25 yang lainnya diajak bermain yang mendidik, sedangkan belasan anggota yang baru dibiarkan memilih untuk ikut bermain sekaligus bisa ikut belajar, dan kelompok itupun bergantian. Proses Belajar lebih banyak Out Door, karena ruangan yang tersedia hanya 1 lokal, sisa Kounter penjualan pulsa milik Irul Babuju yang diwakafkan sementara waktu untuk proses belajar ini.

Sampai kapan hal ini dilaksanakan? Menurut Irul Babuju sebagai Koordinator PMG Desa Keli, kegiatan PKNF Desa keli akan dilaksanakan selama setahun. Sebab dalam kegiatan ini turut dilibatkan pula Pelajar SMU asal Keli untuk belajar mengabdi dalam mengajar generasi. Sehingga setahun kedepan ada generasi yang melanjutkan semua ini. Namun, tetap dipantau dan dibimbing oleh PMG 'senior'. Dan akan terus dilakukan hingga generasi Keli dapat berkompetisi ditengah era yang sangat kompetitif ini.

Komunitas BABUJU sebagai Penggagas PKNF ini menjadikan PMG Keli sebagai Pilot Project (Kelompok  Belajar Percontohan) untuk dikembangkan dibeberapa desa lainnya. Seperti yang sudah mulai jalan saat ini adalah PMG Bontoranu – Bolo dan akan dibuka PMG Roi-Roka Belo, PMG Rai Oi Sape, PMG Rora – Donggo, PMG Campa – Madapangga, PMG Wawo dan PMG Langgudu dalam waktu dekat ini.

Hingga saat ini, Pemerintah belum menjadikan Program ini sebagai Program Peduli generasi. Pemerintah masih melihat hal ini sebagai Kegiatan taktis, lebih-lebih dikait-kaitkan dengan Pilcaleg dan Pilpres 2014. Namun, semangat kawan-kawan PMG untuk mendorong pendidikan Karakter ini terus terbangun dengan rasa kepedulian yang tinggi. Sebagai bukti nyata ‘Sarjana Peduli Desa’.

Dari Perkampungan Ujung Aspal kita belajar berbagi,

Dari perkampungan Ujung Aspal kita Berbagi Ikhlas,

Dari Perkampungan Ujung Aspal kita berlatih mendidik diri untuk bermanfaat

Dari perkampungan Ujung Aspal kita menyebar kebaikan hingga ke Penghujung Kota.

“Kalian bisa saja membayar KAMI untuk mengajar tapi kalian tidak akan bisa  membayar KAMI untuk Peduli”

FOTO-FOTO KEGIATAN

[caption id="attachment_324653" align="aligncenter" width="300" caption="Kelas belajar PKNF Desa Keli Oleh BABUJU"]

1393324373331014812
1393324373331014812
[/caption]

[caption id="attachment_324655" align="aligncenter" width="300" caption="Kelas belajar PKNF Desa Keli Oleh BABUJU (Belajar Membaca, Mengeja, Berhitung)"]

1393324521600558040
1393324521600558040
[/caption]

[caption id="attachment_324656" align="aligncenter" width="300" caption="Kelas belajar PKNF Desa Keli Oleh BABUJU (Saling Mengajari)"]

13933246441862355361
13933246441862355361
[/caption]

[caption id="attachment_324657" align="aligncenter" width="300" caption="Kelas belajar PKNF Desa Keli Oleh BABUJU"]

13933247471189284703
13933247471189284703
[/caption]

[caption id="attachment_324659" align="aligncenter" width="300" caption="Kelas belajar PKNF Desa Keli Oleh BABUJU (Belajar sambil bermain)"]

13933249331489524008
13933249331489524008
[/caption]

[caption id="attachment_324661" align="aligncenter" width="300" caption="Kelas belajar PKNF Desa Keli Oleh BABUJU (Peserta Didik yang sudah Pintar membaca dan Berhitung)"]

1393325234372251480
1393325234372251480
[/caption]

BILA SEKIRANYA ADA DERMAWAN ATAU DONATUR YANG PEDULI DAN BISA MEMBERIKAN BANTUAN BUKU DAN ATAU ALAT PERAGA GUNA KEBERLANJUTAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK BANGSA NON-FORMAL, KAMI SANGAT MEMBUTUHKAN. HUB KAMI VIA EMAIL: ranggababuju@gmail.com

Bantuan maupun Sumbangan dari Para Dermawan maupun Donatur Pendidikan sangat berarti untuk pengembangan Pendidikan Karakter - Non Formal (PKNF) di Bima - NTB dalam mendukung upaya maksimalisasi AKSANO (Aksara Angka Nol) yang saat ini akan segera dikembangkan pada 8 Desa di 4 Kecamatan yang lainnya. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun