Ilustrasi - lingkungan hijau (Kompas.com)
Halo Sobat yang berbahagia!
Diantara kita mungkin banyak yang belum memahami apa itu rekayasa lingkungan atau teknik lingkungan di dunia kampus. Memang, sebagai sebuah Jurusan di perkuliahan, jurusan ini tergolong baru. Berbeda dengan ilmu teknik sipil, teknik mesin, elektro dan teknik lainnya yang memang memiliki kharisma tersendiri sebagai core nya pilihan jurusan. Namun, bukan berarti jurusan ini tidak penting, justru prospek ke depan sangatlah diperlukan. Mengingat sudah banyak peraturan-peraturan dalam berbagai aspek di Indonesia yang memperhatikan masalah lingkungan. Teknik lingkunganlah solusi yang tepat untuk memenuhi peraturan tersebut.
Makin penasaran kan? Simak terus ya
Pernah nggak kita bertanya-tanya, dari mana air yang ada di keran kita? Banyak yang bilang bahwa air tersebut merupakan air PAM. Tapi tahukah bahwa sebelum air itu masuk ke rumah-rumah air tersebut merupakan air yang kotor. Bisa jadi berasal dari danau , sungai, selokan, atau sumber air permukaan lainnya lainnya. Kemudian, simsalabim, air tersebut masuk kedalam rumah kita menjadi bersih dan dapat digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Nah, sebelum air yang tadinya kotor tersebut kemudian diolah dalam sistem pengolahan air bersih dan menghasilkan air yang kita gunakan sekarang. Siapa yang melakukannya? Tentunya sarjana teknik lingkungan.
Itulah sedikit bocoran tentang gambaran kongkrit dari apa yang dikerjakan oleh Sarjana Teknik Lingkungan. Ternyata tidak hanya itu, sarjana teknik lingkungan juga menangani permasalahan sampah, limbah padat dan B3, permasalahan udara, limbah industri, dan permasalahan lain yang dapat membuat lingkungan tercemar. Lalu, apa saja yang dipelajari di Jurusan ini? Yuk kita simak pembahasan selanjutnya.
Yang dipelajari di Teknik Lingkungan
Karena saya merupakan lulusan Teknik Lingkungan ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya, maka saya akan menjabarkan hal-hal yang dipelajari di kampus.
1. Belajar menggambar teknik
Sebagai sarjana teknik, tentunya menggambar menjadi basic knowledge (ilmu dasar) yang harus di miliki setiap alumninya. Jurusan teknik lingkungan juga menjadikan gambar teknik sebagai materi utama dalam keahliannya. Pada awalnya, gambar teknik dilakukan secara manual. Sehingga tidak tanggun-tanggung beban yang dikenakan adalh 4 SKS. Menggunakan kertas gambar yang besar, kertas kalkir dan pulpen rotring sebagai senjatanya. Ketika melakukan ini, saya yakin setiap mahasiswa pasti merasa “dapet” banget feel-nya sebagai mahasiswa jurusan teknik. Latihan awal biasanya menggambar rumah sederhana dari pondasi sampai rangka atapnya. Kemudian ketika sudah advance, maka diminta untuk menggambar salah satu unit pengolahan baik pengolahan air minum maupun pengolahan air limbah seperti clarifier, reservoir, sedimentation tank, dan lain sebagainya. Setelah dirasa mahir menggambar secara manual, baru akan diarahkan menggunakan software umum yang biasa digunakan seperti AutoCAD.
2. Belajar dasar-dasar analisis laboratorium (Kimia, Fisika dan Mikrobiologi)
Analisis laboratorium merupakan keterampilah yang harus dimiliki, karena pengetahuan tentang laboratorium akan sangat membantu ketika ingin mencocokan dengan standar baku lingkungan. Karena parameter-parameter lingkungan seperti baku mutu air minum, baku mutu air limbah, baku mutu udara, semuanya dinilai berdasarkan parameter Kimia, fisika, dan mikrobiologi. Contoh analisa kimia seperti analisis asam basa, analisis kadar kesadahan, analisis kadar zat organik, analisis jumlah bakteri, tujuh jenis laboratorium. (http://enviro.its.ac.id/?page_id=44&lang=en) Yaitu,
a. Laboratorium Manajemen Kualitas Lingkungan
b. Pengendalian Pencemaran udara dan Iklim
c. Laboratorium Limbah padat dan B3
d. Laboratorium Pengolahan Air Minum
e. Laboratorium Pengolahan Air Limbah
f. Laboratorium Sanitasi dan Fitoteknologi
g. Laboratorium Fundamental Teknik Lingkungan
3. Belajar dasar-dasar ilmu sipil
Kata siapa teknik lingkungan hanya mengurusi sampah saja, jangan salah teknik lingkungan ini juga setengah teknik sipil. Bagaimana tidak? dalam kuliahnya terdapat mata pelajaran ilmu ukur tanah menggunakan teodolit, kemudian juga ada pengetahuan struktur bangunan untuk menghitung kekuatan struktur bangunan saat dibuat baik dari beton maupun baja. Tidak hanya itu, ilmu dasar sipil yang dipelajari juga tentang hidrolika yang menjadi dasar tentang saluran terbuka dan tertutup. Sehingga muncullah mata kuliah drainase, dan saluran air limbah yang menggunakan precast dalam pembangunannya. Jadi, kita juga punya ilmu dasarnya lhoo, sehingga tidak masalah jika kita juga ikut dalam proyek konstruksi saluran drainase yang sebagian besar ilmu sipil yang bermain.
4. Belajar teknik pengolahan air minum
Nah, kalau ini sudah menjadi makanan sehari-hari mahasiswa teknik lingkungan. Pengolahan air minum saat erat kaitannya dengan PDAM dan akses air bersih. Pengolahan air minum mempelajari bagaimana mengolah air baku atau air permukaan yang tidak memenuhi baku mutu air minum agar memiliki kualitas yang baik. Sehingga kita dapat mengkonsumsinya dengan baik. PDAM merupakan mitra terbaik teknik lingkungan. Hampir semua alumni teknik lingkungan bermain di sini. Karena sangat berkaitan erat dengan ilmu yang dipelajari. Yang dipelajari tidak hanya pengetahuan unit-unit saja seperti intake, koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi, namun juga merancang dan merencanakan bangunan pengolahan air minum. Seru kan? Bayangkan kalau kamu bisa melakukannya, maka akan mudah akses air minum didapatkan.
5. Belajar teknik pengolahan air limbah
Teknik pengolahan air limbah tidak kalah pentingnya dengan pengolahan air minum. Coba sekarang kamu hitung berapa banyak industri di Indonesia yang menghasilkan limbah? Banyak bukan? oleh karena itu sangat penting ilmu ini, sehingga pencemaran lingkungan dapat dihindari. Pengolahan air limbah biasanya berbentuk Instalasi Pengolahan Air Limbah yang menampung semua limbah dari Industri, maupun domestik. Nanti akan belajar bagaimana cara mengolah limbah industri dengan advance technology, dan cara mengolah limbah domestik (limbah cair rumah tangga seperti tinja maupun air buangan selokan) secara efektif. Baik dengan cara aerasi, activated sludge, dan terakhir clarifier. Akan kamu dapatkan ilminya di sini. Jadi gimana nggak laku di Industri?
6. Belajar teknik pengolahan pencemaran udara
Teknik pengolahan ini tidak kalah penting, karena terkait dengan pencemaran udara. Pernah denger tentang global warming kan? wah itu sangat berkaitan dengan pelajaran ini. Jadi nanti kamu dapat menghitung jumlah emisi yang dapat mencemari lingkungan kita. Bagaimana dampaknya terhadap kesehatan, dan cara menghitung penyebarannya juga dipelajari. Mempelajari komposisi udara juga merupakan materi penting agar kita memahami udara yang tercemar dan mana udara yang tidak tercemar. Kita belajar tentang jenis-jenis pencemar dan bagaimana cara pengolahannya. Kita juga belajar cara pemantauan udara yang ada. Seperti belajar tentang sistem Indeks Standar Pencemar Udara dan lain - lain. Mau jadi ahli udara? disinilah tempatnya:)
7. Belajar teknik pengolahan limbah padat dan B3
Hem, apa ya limbah padat? pasti banyak yang bertanya-tanya. Padahal limbah padat itu artinya Sampah. Sampah yang biasa dihasikan oleh rumah-rumah kita namanya adalah sampah domestik.Tidak hanya belajar tentang sampah dan jenis jenisnya, jurusan ini juga mempelajari tentang bagaimana mendesain tempat pembuangan sampah agar sampah kita dapat dikelola dengan baik. Bayangkan jika sampah kita berserakan di sektiar rumah kita, bahaya kan? Pasti akan menimbulkan banyak penyakit. Oleh karena itu pengelolaan sampah sangat penting. Sampah yang sudah diambil dari tempat pembuangan sampah sementara, akan dikumpulkan di tempat pembuangan akhir atau TPA. Tau bantar gebang? Iya, itu salah satu TPA yang sedang dikembangkan agar dapat mengelola sampah dengan baik.
Sedangkan B3 itu berarti Bahan Beracun dan Berbahaya. Tentunya ini dipelajari agar lulusan teknik lingkungan dapat menangani limbah-limbah industri yang hampir sebagian besar merupakan limbah yang berbahaya. Sama prinsipnya, tidak hanya mengetahui tentang jenis-jenisnya, tapi juga cara pengolahannya, cara penempatan, transportasi limbah, serta penanganan limbah B3 jika terjadi pencemaran baik di darat laut dan Udara.
8. Belajar manajemen lingkungan dan keselamatan kerja
Manajemen lingkungan itu apa sih? nah seringkali kia menyamakan dengan ilmu lingkungan. Manajemen lingkungan itu mempelajari segala upaya secara sistematis untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan untuk berbagai macam kegiatan. Yang umum untuk dipelajari adalah mengenai Sistem Manajemen Lingkungan dalam ISO 14000, selain itu juga Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan UKL - UPL juga dipelajari di jurusan ini. Aplikasinya jelas untuk manajemen lingkungan yang ada di Industri baik produk maupun Jasa. Adapun keselamatan kerja mempelajari mengenai penerapan sistem K3 baik dalam proyek, maupun dalam kegiatan konstruksi lainnya. Materi keselamatan kerja ini menjadi trend industri saat ini. Karena setiap industri sudah diwajibkan untuk menerapkan sistem ini. Safety first Jargonnya !
9. Belajar sistem plumbing dalam bangunan gedung
Plumbing itu artinya perpipaan. Pernah kepikiran nggak, kok ada ya gedung lantai 50? Tinggi banget ya, dari mana sih air nya? kok bisa di lantai 50 tetap ada air di toilet? Nah itulah tugas teknik lingkungan untuk melakukan desain terhadap bangunan itu. Apa aja sih yang dipelajari? tentunya pengetahuan tentang perpipaan, jenis-jenis pipa, jenis-jenis pompa, jenis-jenis tandon air dan menghitung tekanan agar air bisa sampai ke atas. Semua dipelajari, nah untuk materi ini, kamu harus kuat nih fisikanya. Perhitungan fluida sangat digunakan dalam materi ini, jadi jangan sampai lupa ya.
10. Belajar pemberdayaan masyarakat
Kata siapa anak teknik cuman berkutat sama gambar dan mesin. Ada yang beda nih di teknik lingkungan ITS. Di sini dipelajari tentang pemberdayaan masyarakat lho. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa tidak hanya tahu secara teori tentang ilmu lingkungan. Tetapi diminta untuk terjun langsung ke masyarakat untuk mengetahui secara lengkap permasalahan di masyarakat. Sehingga mata kuliah ini tidak hanya di kelas, kamu akan diajak masuk ke dalam pemukiman-pemukiman penduduk untuk berdiskusi, bertanya dan mencari solusi atas permasalahan masyarakat. Buat kamu yang memiliki passion di bidang ini akan sangat bagus buat kamu untuk mengembangkan kemampuan komunikasimu lebih baik.
Prospek Kerjanya Bagaimana?
Jangan takut tidak dapat kerja setelah lulus, banyak sekali pekerjaan yang ditawarkan. Misalnya instansi pemerintah seperti dinas Pekerjaan Umum langganan merekrut lulusan teknik lingkungan. Biasanya pekerjaannya terkait SPAM (Sistem Penyaluran Air Minum), sampah dan sanitasi. Adapun Industri manufaktur atau pabrik, biasanya meng - hire lulusan teknik lingkungan sebagai SHE officer yang melakukan kontrol terhadap parameter lingkungan unit bisnisnya, sehingga bisnis-bisnis tersebut tetap dapat menghasilkan uang tanpa mencemari lingkungan. SHE Officer juga dibutuhkan di sektor konstruksi maupun minyak dan gas.
Selain itu, paling banyak bekerja di konsultan lingkungan baik konsultan penyusunan dokumen AMDAL, UKL-UPL, dokumen SML dan berbagai macam dokumen lainnya. Proyek - proyek drainase, SPAM dan SPAL (Saluran Penyaluran Air Limbah) juga menjadi pekerjaan utama. BUMN juga membutuhkan sarjana teknik lingkungan, seperti PLN, Pertamina, WIKA, yang memiliki jasa konstruksi dan migas untuk memantau kondisi lingkungan setiap aktivitas bisnisnya.
Jurusan Dengan Multi Disiplin Ilmu
Tapi jangan salah, jurusan ini juga berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu. Sehingga ketika kamu kerja nanti, kamu dapat berkoordinasi dan mengerti tentang jurusan mereka. Sebut saja jurusan teknik sipil. Ketika alumni Teknik lingkungan menghitung dan merencanakan drainase, perlu bantuan jurusan teknik sipil untuk memastikan konstruksinya, kualitasnya dan cara pengeceorannya. Sehingga, mau tidak mau, kita paham tentang jurusan sipil. Tidak hanya itu, ketika akan mendesain perpipaan, kita harus mengetahui dengan jelas jenis-jenis pompa yang akan digunakan. Biasanya mahasiswa jurusan teknik mesin sangat mengerti hal ini. Kemudian, jika kita akan mendesain pengolahan air limbah atau air minum yang menggunakan bahan-bahan kimia, kita harus memahami proses dan metode analisanya. Dan tentunya ini sangat berkaitan dengan teknik kimia. Sedangkan mikrobiologi sebagai inti dari pengolahan limbah akan sangat berkaitan dengan jurusan biologi.
Hebat bukan? menjadi sarjana teknik lingkungan, berarti kamu mengetahui berbagai macam ilmu dan berbagai macam bidang.
Find Your Passion!
Maka, temukan passion mu ! Jika kamu merasa suka menggambar, menghitung, memiliki daya ingat dan analisa yang sangat baik, maka menjadi Insinyur atau sarjana teknik adalah tempatnya. Tapi ketika kamu juga ingin berbuat lebih baik untuk lingkungan maka di sinilah tempatnya. Apalagi kalau kamu suka dengan kimia, fisika, dan biologi secara keseluruhan.
Sedikit cerita, penulis merupakan lulusan dari SMK AK SMAKBO (Analis Kimia). Tentunya hampir setiap hari saya berkutat dengan kimia dan bahan kimia. Namun, saya juga suka menggambar, mendesain dan menghitung, sehingga saya yakin bahwa saya bisa menjadi seorang Insinyur (Sarjana Teknik). Karena saya mengambil kimia lingkungan saat di SMAKBO, maka saya sangat terarik untuk menjadi Sarjana Teknik lingkungan. Bagaimana tidak? Jurusan ini mengakomodir semua passion saya dan background saya sekaligus. Maka temukan lah passion mu, maka kamu akan merasa sedang bermain meskipun kamu sebenarnya sedang bekerja.
Salam sukses !
Muhamad Rangga Barmana
more question : https://ask.fm/RanggaBarmana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H