Mohon tunggu...
Rangga Aditya
Rangga Aditya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peranan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Epidemiologi, dan Biostatistika dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah

17 September 2024   09:06 Diperbarui: 17 September 2024   09:14 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tercatat 88.593 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 621 kasus kematian hingga minggu ke-17 di 2024, menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sedangkan, WHO melaporkan lebih dari 7,6 juta kasus demam berdarah di dunia per tanggal 30 April 2024. Dengan banyaknya kasus tersebut, jelas harus dilakukan upaya preventif supaya angka kasusnya tidak semakin tinggi. Disinilah peran tenaga kesehatan masyarakat dibutuhkan untuk memahami pola-pola promotif dan preventif di masyarakat. Peran ini sangat krusial agar masyarakat mendapatkan pemahaman tentang pencegahan penyakit demam berdarah. Dalam penanganan kasus demam berdarah, beberapa rumpun ilmu kesehatan masyarakat seperti, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Epidemiologi, dan Biostatistik memiliki peranan penting. Masing masing rumpun tersebut mempunyai peran berbeda dalam menangani kasus demam berdarah.

Menurut Prof. Dr. Besral, SKM., M.Sc., biostatistik didefinisikan sebagai ilmu dan seni penerapan prinsip statistik dalam bidang kedokteran, kesehatan masyarakat, atau biologi. Bidang ini memainkan peran penting dalam penanganan demam berdarah dengan menganalisis data epidemiologi untuk memahami pola penyebaran penyakit dan risiko geografis. Mereka mengevaluasi efektivitas program pencegahan dan pengendalian dengan menganalisis data dari studi intervensi. Biostatistik juga membangun model prediktif untuk meramalkan pola wabah dan membantu dalam perencanaan respons. Selain itu, mereka mendesain dan menganalisis studi klinis untuk menilai efektivitas vaksin atau obat. Terakhir, biostatistik menyajikan data dan hasil dalam bentuk laporan dan visualisasi yang memudahkan pemahaman dan pengambilan keputusan.

Seorang epidemiolog berperan dalam mempelajari pola penyebaran demam berdarah dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Dalam kasus demam berdarah, epidemiolog menemukan bahwa bahwa vektor utama yang menularkan penyakit ini adalah nyamuk Aedes Aegypti dengan menularkan virus dengue ke manusia menlalui gigitan (Syamsir, S., 2018). Dengan data yang diperoleh oleh epidemiolog tersebut, mereka akan memantau apakah upaya preventif yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak dan menilai apakah tujuan yang ditetapkan sesuai atau tidak. Selain itu, seorang epidemiolog bisa menerangkan penyebab demam berdarah dan perkembangan alamiahnya sehingga bisa menentukan upaya apa yang efektif (Azwar, A., 1999).

Dalam penanganan kasus demam berdarah, tenaga kesehatan masyarakat di bidang promosi kesehatan dan ilmu perilaku memiliki peranan yang tak kalah penting. Mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat untuk melakukan tindakan promotif agar penyebaran virusnya tidak semakin meluas dengan membuat program program seperti upaya 3M plus, yaitu menguras (bak mandi, vas bunga, dll), menutup rapat tempat penampungan air, memanfaatkan barang bekas, dan mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk. Selain itu, mereka juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi tentang bahaya demam berdarah dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Mereka seringkali terlibat dalam kampanye kesehatan untuk menggerakkan masyarakat dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian nyamuk dengan lebih efektif.

Ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan apalagi dalam penanganan kasus demam berdarah. Hal itu karena cakupan profesi ini adalah semua populasi baik sekecil lingkungan sekitar maupun sebesar seluruh wilayah di dunia. Bidang yang sangat krusial seperti epidemiologi, biostatistik, dan promosi kesehatan dan ilmu perilaku adalah kunci untuk kesuksesan upaya promotif dan preventif kasus demam berdarah.

DAFTAR PUSTAKA

 

Azwar, A. (1999). Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Binarupa Aksara, p. 15.

CDC Foundation. What is Public Health?. [online] Available at: https://www.cdcfoundation.org/what-public-health [Accessed 11 September 2024].

Syamsir, S. 2018. Analisis spasial efektivitas fogging di wilayah kerja puskesmas makroman, Kota Samarinda. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 1(2), pp. 30-40.

World Health Organization. 2024. Disease Outbreak News: 2024-DON518. [online] Available at: https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2024-DON518  [Accessed 12 September 2024].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun