Mohon tunggu...
Rangga Aditya
Rangga Aditya Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Urgensi Kesehatan Masyarakat dan Sejarahnya di Indonesia

8 September 2024   23:19 Diperbarui: 8 September 2024   23:21 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya berbagai macam penyakit baik penyakit menular maupun tidak menular selalu menjadi keresahan tersendiri bagi kelangsungan hidup setiap orang. Seperti halnya kasus kematian Mpox (Monkeypox) yang dilaporkan 88 kasus terkonfirmasi per minggu ke-23 tahun 2024 dan tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Atau yang lebih parah lagi kasus Covid 19 yang memakan 7.057.149 korban di dunia, menjadi tanda bahwa kesehatan masyarakat adalah hal yang sangat penting. Kesehatan masyarakat juga memiliki peranan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Bahkan, Ideks Pembangunan Manusia (IPM) menjadikan kesehatan sebagai komponen penting bersama dengan pendidikan dan pendapatan.

Ikatan Dokter Amerika, AMA, (1948) mendefinisikan Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Selain itu, menurut profesor Winslow dari Universitas Yale mendefinisakan Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui upaya masyarakat yang terorganisir. Tujuan sederhananya adalah untuk mendukung setiap individu dalam masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.

Pentingnya peranan kesehatan masyarakat disadari oleh Pemerintah Belanda pada abad ke-16 untuk memberantas cacar dan kolera. Langkah awal ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap kesehatan masyarakat sudah ada sejak lama, meski pada masa itu masih terbatas dan sederhana. Memasuki awal abad ke-19, pemerintahan Jendral Daendels mencoba untuk mengurangi angka kematian bayi dengan melatih dukun bayi. Meskipun pelatihan ini tidak berlangsung lama karena kekurangan tenaga pelatih, usaha ini mencerminkan kesadaran awal tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak. Inisiatif ini memberikan gambaran tentang betapa pentingnya penanganan kesehatan di level komunitas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Sampai masa kemerdekaan, pada tahun 1967, seminar tentang kesehatan masyarakat terpadu menghasilkan konsep Puskesmas, yang dikembangkan oleh Dr. Ahmad Dipodilogo. Konsep ini, yang terinspirasi oleh Konsep Bandung dan Proyek Bekasi, menjadi dasar bagi sistem Puskesmas yang diresmikan pada tahun 1968 melalui Rakernas. Puskesmas diakui sebagai unit pelayanan kesehatan yang menyediakan layanan menyeluruh di tingkat kecamatan, menjadikannya lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Di dunia pendidikan, kesehatan masyarakat memiliki sejarahnya sendiri. Pada awalnya Ilmu Kesehatan Masyarakat merupakan program studi di Fakultas Kedokteran. Namun, seiring berjalannya waktu tenaga kesehatan masyarakat semakin diperlukan. Sehingga berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 26 Tahun 1965 tanggal 26 Februari 1965, diputuskan bahwa Fakultas Kesehatan Masyarakat dibentuk di bawah naungan Universitas Indonesia. Kemudian melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 153 Tahun 1965, ditetapkan tanggal berdirinya FKM UI yaitu pada tanggal 1 Juli 1965. Setelahnya universitas universitas lain pun turut serta membuka Fakultas Kesehatan Masyarakat. Seperti halnya Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga yang resmi berdiri pada tahun 1993.

Dari perspektif saya, pentingnya kesehatan masyarakat tidak dapat diabaikan, terutama dalam menghadapi ancaman kesehatan global seperti Covid-19 dan Mpox. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa kesehatan tidak hanya tentang mengobati penyakit, tetapi juga tentang pencegahan dan pengorganisasian layanan secara efektif agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Tantangan di masa depan, termasuk penyakit menular dan tidak menular, menuntut kolaborasi lintas sektor serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan. Oleh karena itu, memperkuat sistem kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas, karena kesehatan yang baik bukan hanya hak setiap individu, tetapi juga fondasi bagi pembangunan bangsa yang berkelanjutan.

KATA KUNCI: FKM, Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, Penyakit, Sejarah

DAFTAR PUSTAKA 

Caloh, Gerald Bagus Aprilianto. 2024. Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging Minggu Epidemiologi Ke-34 Tahun 2024. https://infeksiemerging.kemkes.go.id/weekly-update/perkembangan-situasi-penyakit-infeksi-emerging-minggu-epidemiologi-ke-34-tahun-2024 [online]. (diakses tanggal 5 September 2024).

Erma, Retnaningtyas, 2020. Buku Ilmu Kesehatan Masyarakat. STRADA Press.

Irmayanti, N., Apipudin, A., & Sukmawati, I. 2018. Health Science, Preventing Disease and Extending Life. Jurnal Stikes Muhammadiyah Ciamis: Jurnal Kesehatan. 6(1), pp. 47-55

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun