Saya tahu panggilan itu untuk saya, dan saya tahu seharusnya saya segera melompat dari kasur menghampaskan pelukan selimut. Tapi saya tidak melakukannya, Saya ingin memberi contoh pada kalut bagaimana menutup telinga dari suara-suara. Suara-suara kadang benar tapi banyak juga salahnya.
Suara-suara itu buta, tidak melihat keadaan yang di perolok. Suara-suara itu besar gengsi bercuap-cuap mengajak diri membina bakti sampai lupa dimana sedang berdiri. Tak perlu lah menuruti hal konyol seperti itu.Â
Di luar embun tak kunjung kering, walau keadaan ekonomi kami renyah seperti kerupuk, tak kenyang dimakan sendirian tanpa nasi.
Sejak bapak pergi, kalut tak perlu memikirkan satu porsi piring lagi, walau begitu, nyatanya perut kami tetap tidak malih kenyang.
Suara kalut tidak terdengar lagi, mungkin bosan berteriak-teriak.
Memang kalut sudah bosan hidup susah, walau saya tak begitu mengerti kenapa.
Kalut sering menangis saat sembahyang dan semakin menjadi saat menerima panggilan telfon dari bapak.
Kalut tidak pernah bercerita pada saya, hanya pada selimut dan gulling saat hendak tidur.
Selimutnya sering basah, dan saya terpaksa memilih bagian yang kering walau sedikit.
Kini embun sudah kering tapi selimut semakin basahÂ
Memang saya sedang memejamkan mata pagi itu dan rupanya saya tak mampu membukanya kembali, dan sejak saat itu saya tidak pernah merasa lapar. Padahal biasanya saya sudah menangis minta nasi.Â
Saya menyaksikan selimut saya menjadi merah dan kalut di sebelahnya menyanyikan kidung dengan belati sebagai mikrofonnya
Kidung yang begitu menyayat hati. Walau saya tidak mampu mendengarnya, hati saya sudah tergetar melihatnya.
Kidung ciptaan Kalut, judul kidung rohmati
Selimut darah
Seandainya dapat kau sembunyikan penderitaan ini
Tak perlulah engkau menjadi merah
Selimut darah
Andai guling dapat menggelinding
Ingin aku turutkan kesepianku ini padamu
Bukan mengelindingnya kepala anakku
Selimut darah
sendainya dapat ku kirimkan kau padanya
Ku utus kau untuk menjerat leher suamiku
Ketika kalut menyanyikan kidungnya itu, saya tidak mendengarnya. Begitu pun saat sirine polisi membawanya pergi, saya tidak mendengarnya.