Tanya sekar
" Untuk nyekar eyang"
" Memang kenapa harus nyekar eyang?"
" Karena lusa sudah bulan puasa, sudah sejak dulu ayah diajari tradisi nyekar sebelum tiba bulan puasa"
" Kenapa harus ada tradisi nyekar segala ? "
" Supaya tidak di datangi lelembut "
Budi yang kehabisan jawaban mulai mengarang jawaban untuk putrinya itu dan bermaksud membuatnya diam dengan membangkitkan perasaan takutnya.
Kedipan dari istrinya menjadi penanda bahwa peryataanya barusan sudah mempengaruhi putrinya itu. Biasanya Budi dapat menjawab pertanyaan dari putrinya mudah saja; memang budi membiasakan sekar jadi anak yang aktif bertanya.
Menurut buku yang pernah ia baca, seorang anak harus dibiasakan bertanya sesuatu supaya nanti setelah dewasa dapat berfikir secara luas tidak seperti katak dalam tempurung. Sepertinya perjalanan jauh membuat pikiran budi lelah, sehingga prinsipnya agak kendur.Â
" Sepure telat po le?" seorang wanita tua menyabut kedatangan mereka dengan raut muka sejuk dan berbinar; begitu tulus seperti muka bayi yang tersenyum untuk pertama kalinya , hanya saja kulit - kulit itu keriput dan tenaganya tak lagi kuat menopang tubuhnya sendiri.
Budi langsung menyongsong sosok di hadapanya itu dengan pelukan setelah reflek menurunkan putrinya ke tanah.Â