Sampah secara umum adalah material yang dibuang sebagai sisa dari hasil produksi industri maupun rumah tangga. Menurut World Health Organization, sampah juga dapat diartikan sebagai benda-benda yang sudah tak terpakai dan menjadi buangan. Admin Dinas Lingkungan Hidup dalam artikel Pengertian dan Pengelolaan Sampah Organik dan Sampah Anorganik menyatakan bahwa sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat didaur ulang menjadi barang yang bernilai.
Budaya konsumerisme menjadi salah satu faktor yang berperan besar dalam peningkatan jenis dan kualitas sampah di lingkungan. Era globalisasi seperti saat ini membuat pelaku usaha benar-benar mengusahakan untuk memasarkan produknya semaksimal mungkin, lebih dari itu mereka juga berupaya untuk bagaimana mengemas produknya supaya menarik konsumen dan mendapat keuntungan lebih banyak lagi. Kemasan produk yang mulai bervariasi ini berakibat pada jumlah sampah yang meningkat karena kurang dibarengi dengan pemikiran sistem pengolahan sampah tersebut. Sampah erat kaitannya dengan masyarakat karena dari hal tersebut akan muncul mikroorganisme dan serangga penyebar penyakit yang bisa merugikan. Oleh karenanya, salah satu contoh dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi merumuskan beberapa kegiatan dan melakukan sosialiasi terkait bagaimana mengelola sampah di Kota Bekasi lewat beberapa kegiatan seperti peningkatan peran masyarakat, pembinaan eco school, dan pembersihan sampah serta gulma di sungai-sungai.
Dimanapun berada pastinya kita selalu menemukan sampah yang berserakan. Sampah-sampah tersebut bisa berupa sampah organik seperti dedaunan dan sayuran atau sampah anorganik seperti kertas, plastik, dan botol. Lewat sebuah jurnal referensi, disebutkan jika komposisi sampah di lingkungan penduduk diperkirakan sekitar 75% terdiri dari sampah organik dan 25% sisanya merupakan sampah anorganik yang didominasi oleh plastik. Fakta kedua yang diberikan adalah bahwa sejak dulu sampah menjadi salah satu masalah esensial yang sangat rumit untuk diselesaikan. Â Ini terjadi karena kurangnya kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sampah yang dihasilkan supaya tidak mencemari lingkungan. Mereka justru dengan santai membiarkan sampah-sampah berserakan sehingga merusak keindahan dan kenyamanan, seperti contoh yang diberikan saat selesai makan di taman atau tempat umum banyak orang masih membuang bungkus makanan begitu saja secara sembarang.
Kebiasaan buruk itu muncul sejak dini, dimana sering melihat orang tua sebagai panutan justru membuang sampah sembarangan dan ini yang pada akhirnya ditiru oleh orang atau anak yang lebih muda. Melihat rumitnya permasalahan sampah ini, lewat opininya penulis mencoba untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya sebagai bagian dari peduli terhadap alam. Sampah-sampah yang tersedia masih bisa dimanfaatkan melalui proses daur ulang, yang dalam hal seni kreatif bisa menjadi barang-barang baru siap pakai. Dari sampah plastik yang paling dominan misalnya, hasil daur ulang dari sampah tersebut bisa diolah menjadi tas, dompet, mainan anak-anak, bunga hias, pot, dan lain sebagainya. Hal tersebut juga bisa membuka peluang bisnis bagi masyarakat karena barang-barang yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis yang menguntungkan.
Sampah sejatinya harus dikelola dengan baik terutama agar tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat. Lebih dari itu, pengelolaan sampah dilakukan untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. Pengelolaan sampah didefinisikan sebagai kontrol terhadap sampah yang meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai pada pemusnahan atau pengolahan sedemikian rupa agar sampah tidak menumpuk dan mengganggu keseimbangan lingkungan.Â
Sampah dapat diartikan sebagai emas yang belum berharga atau memiliki nilai guna karena belum digosok. Sama halnya dengan sampah jika tidak diolah maka akan menjadi barang buangan begitu saja yang tak memiliki manfaat. Oleh karena itu, sampah di lingkungan sekitar perlu diolah dan didaur ulang menjadi barang siap pakai yang berguna bagi kehidupan masyarakat. Selain menghidupkan nilai guna sampah, pengolahan dilakukan supaya sampah tidak begitu saja dibiarkan sehingga memunculkan bau tidak sedap yang membuat masyarakat tidak nyaman.
Dalam 20 tahun ke depan, produksi sampah masih akan terjadi seperti saat ini bahkan jauh lebih meningkat. Hal ini dikarenakan kegiatan manusia baik rumah tangga maupun industri yang semakin kompleks dan berkembang pesat seiring berjalannya waktu. Situasi ini membuat kebutuhan akan hal-hal tersebut semakin banyak, yang selanjutnya mengakibatkan produksi sampah dan limbah dalam jumlah besar. Menurut perkiraan, sampah plastik disinyalir akan menjadi polutan terbesar di tahun-tahun mendatang dibandingkan sampah lain. Ini tak lepas dari bagaimana penggunaan plastik yang sebenarnya sudah harus ditinggalkan tetapi masih tetap digunakan sampai beberapa tahun mendatang untuk rumah tangga dan industri.
Perlu diketahui bahwa sampah plastik merupakan sampah yang membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa terurai sementara saat ini dan mungkin di masa mendatang penggunaannya masih cukup masif. Oleh karena itu, penggunaan plastik dalam kehidupan seperti rumah tangga dan industri perlu diminimalisir atau jika perlu ditinggalkan. Masyarakat bisa beralih dari bahan-bahan berdasar plastik menjadi kertas atau semacamnya yang lebih ramah lingkungan. Contohnya ketika berbelanja untuk rumah tangga, masyarakat bisa menggunakan tas ramah lingkungan berbahan dasar kain untuk memuat bahan belanjaan. Hal ini juga berlaku bagi industri terutama industri pangan yang terkadang masih menggunakan plastik untuk membungkus makanan. Pelaku industri pangan bisa menggunakan kotak dan gelas kertas sekali pakai untuk konsumen sebagai upaya meminimalisir sampah plastik yang bisa mengancam keseimbangan lingkungan.
Sampah merupakan hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Hampir semua kegiatan yang kita lakukan bisa menghasilkan limbah atau sampah. Sebut saja dari sisa-sisa makanan yang dikonsumsi dan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai. Kehadiran sampah bisa membawa keuntungan maupun kerugian bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. Sampah bisa membawa keuntungan apabila dimanfaatkan dengan baik, seperti didaur ulang menjadi barang yang berguna bagi kehidupan masyarakat. Sementara itu, sampah bisa membawa kerugian apabila tidak dikelola dengan baik. Misalnya saja menjadi sumber penyakit dan limbah yang mengancam atau bahkan merusak ekosistem lingkungan sekitar.
GABN-10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H