Mohon tunggu...
Randy Ghalib
Randy Ghalib Mohon Tunggu... karyawan swasta -

1 + 1 = 4 | Aku Berpikir Maka Aku Ada | Ternate - Maluku Utara

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa Berani Melawan Ahok ?

22 September 2015   14:53 Diperbarui: 22 September 2015   15:03 1859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

SAYA bukanlah warga ibu kota negara, namun kiprah Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta lebih banyak saya ketahui ketimbang kiprah Gubernur di Provinsi saya sendiri yakni Provinsi Maluku Utara. Semenjak Jokowi-Ahok mencalonkan diri sebagai pasangan yang akan mengambil alih kekuasaan di ibu negara tahun 2012 kemarin, semenjak itu pula saya selalu up-date berita dan informasi dari berbagai pemberitaan media massa, tak terkecuali sosial media agar tidak ketinggalan mengikuti kiprah keduanya. Bagi saya, kedua tokoh (Jokowi-Ahok) yang secara karakter sangat kontras ini, begitu menarik karena dengan karakter yang sangat kontras, namun mereka bisa menyatu, ini sungguh luara biasa. Dan hebatnya lagi menyatunya mereka karena sama-sama tulus mengabdi untuk rakyat. Walaupun sebagian orang memandangnya sebelah mata.

Ahok yang dikenal sebagai pemimpin yang bicaranya tidak beretika oleh 'lawan-lawannya', namun di kagumi oleh sebagian rakyatnya, karena dianggap sebagai sikap tanpa kompromi yang hampir tidak pernah kita temui pada diri mayoritas pemimpin di republik ini, semakin bersinar kiprahnya tatkala kekuasaan penuh ibu kota negara berada di tangannya.

Ahok tidak peduli dengan omongan pihak-pihak yang tidak setuju dengan kebijakannya, bagi Ahok selama apa yang diyakininya adalah untuk kesejahteraan rakyat, maka selama itu pula dirinya tidak akan pernah mundur dalam mengeksekusi kebijakannya, sekalipun nyawa taruhannya. Ahok akan menjadi 'gila' bila ada orang yang baru belajar 'gila' menentang kebijakannya. Mungkin masih segar dalam ingatan publik, dimana Ahok mengatakan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebagai Hamburger, karena menantang pembongkaran pemukiman liar di pinggir kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Pun perseteruan Ahok dengan sejarawan JJ Rizal yang masih terkait relokasi warga kali ciliwung, tak tanggung-tanggung Ahok sampai mengatakan JJ Rizal goblok, sementara JJ Rizal mengatakan Ahok pemimpin yang pongah.

Apakah dengan perangainya yang oleh sebagian orang dianggap tidak beretika itu kemudian membuatnya menjadi dibenci oleh warga ibu kota negara, ataukah justru sebaliknya..??, mungkinkah Ahok akan melenggang mulus mempertahankan kuasanya di DKI Jakarta pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang..??

Setidaknya sampai tulisan ini saya publish, Ahok diyakini masih sangat dicintai oleh rakyatnya. Dan kemungkinan Ahok akan terpilih kembali pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 cukup besar. Hal tersebut disampaikan oleh Politikus senior Partai Gerindra Martin Hutabarat. Dalam pernyataan persnya sebagaimana dikutip oleh detikcom, politisi partai Gerindra itu mengatakan bahwa akan sulit bagi tokoh lainnya memenangkan Pilgub DKI Jakarta jika Ahok kembali maju. Untuk mengalahkan Ahok, harus dicari tokoh yang bersih, berani dan yang santun bicaranya. "Harus dicari orang bersih, berani dan yang santun bicara sesuai kultur Indonesia. Hanya orang seperti itu yang bisa kalahkan Ahok," kata Martin Hutabarat usai menghadiri Peringatan Hari Perdamaian di komplek parlemen, Jakarta, Senin (21/9/2015).

Pernyataan Martin ini menunjukan bahwa sulit untuk mencari pemimpin yang bisa menandingi sikap dan sepak terjang Ahok. Selama ini kita tahu, terlampua banyak pemimpin yang tampilannnya mengesankan, ramah, sopan tutur bicaranya, namun tidak jarang kerap berkompromi dengan pihak-pihak yang dirasa menguntungkan dirinya. Ahok sendiri dalam berbagai kesempatan terang-terang mengatakan, 'lebih baik anda tidak mendukung saya dari pada anda mengabaikan aturan'. Sikap seperti ini hampir tidak pernah kita dengar sebelumnya dari mayoritas pemimpin di republik ini. Ahok tidak peduli dengan popularitasnya, dirinya tidak pula peduli dengan ocehan-ocehan di luar sana, sebagaimana saya katakan diatas sebelumnya, bahwa Ahok akan lebih 'gila' bila ada orang yang baru belajar 'gila' menentangnya.

Sampai saat ini, setidaknya sudah ada beberapa tokoh yang terang-terangan akan ambil bagian dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017, mereka diantaranya adalah Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga Adhyaksa Dault dan pengusaha muda Sandiaga Uno. Namun dengan kemunculan tokoh-tokoh calon penantang Ahok ini, lagi-lagi Martin Hutabarat mengatakan bahwa masing-masing bisa mengukur diri untuk bisa mengalahkan Ahok. "Itu soal cara mereka melihat. Tapi kalau figur potensial saingan Ahok ke depan ya harus orang yang betul-betul bersih, kemudian orang berani dan ketiga santun," tegas anggota komisi I DPR itu.  

Salam..:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun