Mohon tunggu...
Randy Ghalib
Randy Ghalib Mohon Tunggu... karyawan swasta -

1 + 1 = 4 | Aku Berpikir Maka Aku Ada | Ternate - Maluku Utara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kota Ternate Mencari Pemimpin. Jelang Pilkada Serentak 2015

9 Juli 2015   13:30 Diperbarui: 9 Juli 2015   13:30 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


BILA tidak ada akrobat politik yang berlebihan dari elit politik di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) untuk menunda pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak secara langsung di seluruh Indonesia, maka dapat dipastikan Pilkada serantak tahap pertama di seluruh Indonesia akan berlangsung pada bulan Desember 2015 mendatang.

Menghadapi Pilkada serentak ini, tentunya partai politik sudah mempersiapkan potensi yang dimiliki untuk mengantarkan calon-calon pemimpin daerah terbaiknya untuk merebut posisi nomor satu di daerah pemilihan masing-masing. Walaupun memang sampai saat ini masih ada partai politik yang terbelit dengan urusan konflik internalnya, namun hal itu tidaklah menghalangi partai tersebut didaerah menyiapkan diri untuk bersaing pada Pilkada serentak Desember 2015 mendatang.

Kota Ternate merupakan satu dari tujuh Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Maluku Utara yang akan melaksanakan Pilkada serentak tahap pertama pada bulan Desember 2015 mendatang. Dan dalam menyambut pemilihan wali kota Ternate Desember mendatang, suasana persaingan memperebutkan kursi Wali Kota Ternate sudah cukup terasa tensinya. Perang spanduk dan baliho mulai dari yang berukuran kecil sampai dengan yang seukuran panjang lapangan sepak bola pun sudah terpasang di berbagai sudut kota  Ternate.

Setidaknya sampai dengan saat ini, peta dukungan partai politik dan koalisi partai politik sudah mengurucut kepada tiga pasangan bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota Ternate. Dan ketiga pasangan bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota tersebut diantaranya :

1. Sidik Dero Siokona - Djasman Abubakar (Sidik-@ja) : Pasangan ini merupakan pasangan bakal calon wali kota dan bakal calon wakil walikota pertama yang sudah mendapat rekomendasi sokongan dari tiga kekuatan partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pasangan yang lahir dari latar belakang Akademisi-Politisi ini disebut-sebut sebagai penantang utama kandidat petahana. 

2. Sujud Sirajuddin - Djadid Ali (SuJadi) : Pasangan berlatar belakang politisi ini kemungkinan akan disokong oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

3. Burhan Abdurahman - Abdullah Taher (BURlah) : Pasangan ini dipastikan akan mendapat dukungan dari Partai Demokrat (PD), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) dan kemungkinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Burhan Abdurahman sendiri merupakan Wali Kota Ternate periode 2010-2015 yang berlatar belakang birokrat tulen, yang pada pemilihan walikota 5 tahun lalu berhasil menyingkirkan dua calon walikota lainnya yakni Ikbal Ruray dan Sidik Dero Siokona. Sementara Abdullah Taher merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Ternate dan juga anggota DPRD kota Ternate.

Ketiga pasangan ini tentu punya kelebihan masing-masing, serta punya kans yang sama untuk menjadi orang nomor satu di kota Ternate. Namun ketiganya juga sudah pasti punya kelemahan masing-masing yang sudah barang tentu akan dijadikan senjata bagi lawan politik untuk menyerang di setiap kesempatan. Serangan-serangan politik dari lawan politik di momen-moment politik seperti ini, seolah sudah merupakan hal wajib yang harus dilakukan. Maka tidaklah mengherankan bila spanduk dan baliho yang terpasang di berbagai sudut kota Ternate, isinya lebih banyak soal jargon-jargon dan sindiran-sindiran politik yang tujuannya sudah pasti ingin membentuk persepsi negatif publik terhadap pasangan bakal calon terntentu, ketimbang berisi visi-misi dan program kerja dari pasangan bakal calon.

Namun sebagai masyrakat Ternate yang punya hak pilih, tentu sangat berharap agar persaingan para calon pemimpin kota Ternate ini berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dan selalu menjunjung adat seatoran yang merupakan nilai-nilai kearifan lokal. Sebab siapapun yang akan terpilih kelak, merupakan pemimpin dari masyarakat kota Ternate dengan ragam suku dan etnis yang mendiami kota Ternate tercinta. Salaman..:) :)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun