Maradona telah mencicipi berbagai gelar juara selama berkarir sebagai pemain dan torfi paling bergengsi adalah Piala Dunia. Gol tangan tuhan yang ikonik juga tak akan pernah luntur dari ingatan para pecinta sepak bola.
Namun sayang, karirnya sebagai pelatih tidak segemilang ketika dirinya masih menjadi pemain. Maradona memulai karir kepelatihannya pada 1994 dengan menukangi Deportivo Mandiyu.
The OG GOATÂ tak pernah bertahan lebih dari dua tahun saat menjadi pelatih. Beberapa tim yang pernah dipimpinnya adalah Racing Club, Argentina, Al Wasl, Fujairah, Dorados, dan Gimnasia de La Plata.
Memimpin timnas Argentina di Piala Dunia 2010 adalah puncak karir Maradona sebagai pelatih. Akan tetapi dia hanya mampu membawa Tim Tango sampai babak perempat final.
Salah satu faktor yang membuat Maradona berhenti menjadi pelatih adalah karena penyakit yang diderita. Kini sang "Tangan Tuhan" telah beristirahat dengan tenang.
Gary Neville
Gary Neville saat ini memang lebih dikenal sebagai pundit. Duetnya bersama Jamie Carragher kerap menghiasi layar kaca TV Inggris dan sosial media.
Namun bagi yang belum tahu, mantan bek kanan Manchester United itu pernah menjajal karir sebagai pelatih. Karirnya diawali dengan menjadi asisten pelatih timnas Inggris pada periode 2012-2016. Setelah itu dia memberanikan diri dengan menerima pinangan Valencia sebagai pelatih kepala.
Neville memulai pertandingan perdananya pada Desember 2015 dan langsung menderita kekalahan. Butuh 9 kali kekalahan beruntun baginya untuk bisa mencetak kemenangan perdana.Â
Kemenangan itu nyatanya masih belum menjadi pertanda baik. Sederet hasil buruk masih menghantui Neville dan akhirnya dia pun dipecat pada Maret 2016 dengan posisi Valencia berada di peringkat 14 klasemen sementara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H