Mohon tunggu...
dr. Randy Adiwinata
dr. Randy Adiwinata Mohon Tunggu... Dokter -

Youtube channel: docvisor; instagram: @adiwinatarandy, @docvisor . Seorang dokter umum, lulusan Fakultas Kedokteran Atma Jaya, Jakarta. Memiliki minat dalam bidang medical research dan medical writing. Juga, Seorang bassist di tengah kesibukan. Co-founder dari Docvisor yaitu sebuah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan dokter yang merasa ironi dengan maraknya berita hoax kesehatan. Dan bertujuan untuk menyebarkan edukasi kesehatan berbasis bukti.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Seperti Padi, Kian Berisi Kian Merunduk

8 September 2018   22:23 Diperbarui: 8 September 2018   22:34 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ungkapan "Seperti Padi Kian Berisi Kian Merunduk" sudah sering kita dengar, dan bahkan hampir selalu diajarkan di sekolah atau oleh Orang  tua kita. Peribahasa ini mengajarkan pada kita, untuk selalu menjadi orang yang rendah hati meskipun telah menjadi orang "Hebat".

Peribahasa ini mengingatkan saya pada Guru saya yaitu dr. Eddy Setijoso, Sp.PD-KGEH (konsultan gastroenterologi-hepatologi/ahli pencernaan). dr. Eddy yang sehari-hari berpraktik di RS St. Carolus Jakarta dan RS Premiere Jatinegara, merupakan dokter senior dan sangat dihormati oleh para pasiennya.

Ketika saya masih menjalani pendidikan sebagai Koas (Dokter Muda) Penyakit dalam di RS St. Carolus, saya sangat terinsiprasi oleh sikap Beliau. Di tengah kesibukannya, Beliau masih menyempatkan untuk berbagi dan berdiskusi ilmu. Saat itu, dr. Eddy telah menganggap kami sebagai seorang sejawat.

Saya masih ingat ada satu kejadian yang sangat menyentuh saya. Suatu hari, kami (Waktu itu kami berempat dokter muda) akan berdiskusi dengan dr. Eddy tentang "Leaky Gut Syndrome" di ruangan beliau.

Ruangan tersebut terasa sempit untuk kami berempat, dan bangku yang tersedia hanya untuk tiga orang saja. (Tanpa mengurangi rasa hormat) Beliau berdiri dari Bangkunya, dan pergi keluar untuk mencari bangku untuk kami. Kami pun bergegas mengikuti beliau. Beliau tidak segan untuk membantu kami mengambil bangku, dan setelah itu mempersilahkan kami duduk. Dan Diskusi pun dimulai.

Ya, suatu tindakan yang terkesan sederhana, tapi menyentuh kami berempat. Saat itu, saya menjadi ingat dengan peribahasa :"Seperti Padi Kian Berisi Kian Merunduk". Mengingatkan kita semua, untuk selalu rendah hati dan mau melayani orang lain.

Salam. Semoga Menginspirasi.

-No matter how great we are, we must keep our head low-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun