Mohon tunggu...
Randy Alvianto
Randy Alvianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang dalam proses belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Ibadah Haji Pada Masa Jahiliyah

4 Juni 2023   23:30 Diperbarui: 5 Juni 2023   00:22 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imam Nawawi mengatakan, masyarakat Arab jahiliyah berthawaf dengan keadaan telanjang. Mereka menanggalkan pakaian, melemparkannya, serta membiarkan pakaiannya terinjak-injak di tanah hingga warnanya pudar. Mereka takkan mengambil kembali selamanya. 

Pada masa jahiliyah pula orang-orang Quraisy tidak melaksanakan wuquf di Arafah melainkan di Muzdalifah. Mereka berkata "Kami adalah anak keturunan Ibrahim dan penduduk Tanah Suci, penguasa Ka'bah dan penghuni Mekkah. Tak seorang pun dari bangsa Arab yang mempunyai hak dan kedudukan seperti kami". Maka dari itu mereka enggan untuk keluar dari Tanah Suci. Terkait dengan hal ini, Allah SWT menurunkan ayat :

"Kemudian bertolaklah kalian dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (Arafah)" (Surah Al-Baqarah: 199)

Hal-hal baru lainnya yang mereka kerjakan pada saat ibadah haji adalah tidak memberi makan keju dan meminta samin tatkala mereka sedang ihram. Mereka berkata, "Tidak selayaknya bagi orang-orang Quraisy untuk memberi makan keju dan meminta samin tatkala mereka sedang ihram. Mereka tidak boleh masuk Baitul-Haram dengan menggunakan kain wol dan tidak boleh berteduh di rumah-rumah pemimpin selagi mereka sedang ihram."

Mereka juga berkata, "Penduduk di luar Tanah Suci tidak boleh memakan makanan yang mereka bawa dari luar Tanah Suci ke Tanah Suci, jika kedatangan mereka itu dimaksudkan untuk berhaji dan umrah".

Selain itu mereka juga tidak memasuki rumah dari pintunya selagi dalam keadaan ihram, akan tetapi mereka membuat lubang di bagian  belakang rumah, dan dari lubang itulah mereka keluar masuk rumahnya. Mereka menganggap hal ini merupakan sesuatu yang baik.

Itulah beberapa hal-hal baru dan juga penyelewengan yang dilakukan oleh masyarakat Arab jahiliyah sebelum kedatangan Islam. Mereka memodifikasi ajaran yang telah dibawa oleh Nabi Ibrahim AS sesuai dengan hawa nafsu mereka. Perintah untuk menutup aurat saat ibadah haji disyariatkan pada tahun ke-9 H. Hingga pada saat haji wada, tepatnya pada tahun 10 H. Pada kesempatan tersebut Rasulullah SAW mengajarkan tata cara manasik haji seperti yang kita kenal hari ini dan membatalkan tata cara ibadah haji Arab Jahiliyah yang sudah menjadi kebiasaan dan mengakar dalam budaya mereka.

Wallahu a'lam.

Referensi

Al-Mubarakfuri, Shafiyyurrahman. (2008). Sirah Nabawiyah. (Kathur Suhardi, Terjemahan.) Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Kurniawan, Alhafiz. (2021). Haji dari Masa Jahiliyah ke Masa Islam. Diakses pada 04 Juni 2023, dari https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/haji-dari-masa-jahiliyah-ke-masa-islam-Y6ljz

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun