Poetvocator: Saat Titan Hingga Bayesian Menantang Lautan
Samudra biru tenang teduh, dalam menghanyutkan
Digemari para wisatawan sultan pengejar lautan
Meskipun indah, ia bisa berbalik jadi lawan
Berkali-kali sudah Sang Baruna unjuk kekuatan
Masih segar miris tragedi kapal selam Titan hingga kapal pesiar Bayesian
Tak terjangkau biaya sewa, apalagi kepemilikan
Dirancang luar biasa kuat, canggih, juga penuh kemewahan
Segala kenyamanan dan keamanan dijanjikan
Rekor dunia ingin dipecahkan, keberhasilan pencapaian dipromosikan
Bisa ada di sana, jempol-like-love jadi kebanggaan
Yang bisa berada di sana tentu saja bukan rakyat kebanyakan
Hanya para crazy rich, keluarga dan kolega yang bersangkutan
Fasilitas canggih undang decak kagum, siap jelajah permukaan hingga kedalaman
Digadang-gadang aman, takkan mudah tergoyahkan
Siapa sangka, apa bisa terjadi kemudian?
Bukan hanya diri, rekan hingga anggota keluarga yang tak tahu apa-apa turut terbawa
Putra-putri kesayangan, mungkin hadir demi senangkan hati orang tua
Siapa tahu dalam sesaat, hilang sudah sekian nyawa
Lautan penuh misteri diam, namun angin berbisik seakan-akan ingin bertutur kata,
"Manusia-manusia cerdas dan kaya-raya boleh sejenak berbangga, akan tetapi siapatah sesungguhnya Sang Pemilik Jiwa Raga?"
Kebon Besar, 23 Agustus 2024
The Poetvocator
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H