Apa ada dalam dada ibarat tinta
Yang meronta ingin segera diterakan
Tinta menjelma menjadi kata-kata
Yang kita ketik atau tuliskan
*
Begitu banyak pemegang pena di mana-mana
Tidak bisa selalu sama angan tujuan
Di saat kupanggul pena usaha bermakna
Bukan hanya demi tujuan penghasilan
*
Tak mengapa kita beda destinasi
Sebab siapa mampu atur kehendak
Buluh tinta pena kujaga agar berisi
Agar kelak dalam-dalam tertanam jejak
*
Sebab goresan pena bukan hanya hiburan
Dibaca lalu terlupa begitu saja, itu dusta
Segala ilmu dituliskan 'kan jadi bacaan
Menyatu dalam diri bak kertas meresap tinta
*
Goresan jiwa menancap dalam benak
Sekali baca walau bisa lupa sudah teringat
Tulisan paling sederhana 'pun adalah jejak
Suka tak suka, sekali baca, erat melekat
*
Jakarta, 16 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H