Sang pemanggul pena belum ternama
Di dunia nyata maupun maya
Siapa dia, demikian mereka bertanya
*
Sang pemanggul pena bukan pujangga
Bukan lulusan sekolah sastra
Tak cerdas mencari diksi, mengolah kata
*
Akan tetapi dalam hatinya selalu penuh cinta
Sejak tahun dua ribu dua
Ketika suatu masa pujaan hati tiba
*
Sejak itu ia tak bisa berhenti menulis
Karena pujaan hatinya begitu manis
Membuat tertawa sekaligus menangis
*
Bukan hanya karena sukacita
Melainkan karena kesal rindu jua
Semua rasa bercampur aduk dalam dada
*
Dunia menjadi semakin berwarna warni
Asal dirinya setia hadir di sini
Bersama-sama dua dasawarsa sampai kini
*
Sang pemanggul pena memang bukan pujangga
Akan tetapi demi pujaan yang dicinta
Selamanya ia sanggup tuliskan apapun ada dalam hatinya
Selama masih dipercayakan seutas napas di jiwa
*
Jakarta, 13 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H