Wahai para penelusur aksara
Aku datang kembali
Walau lama kalian harus menanti
Aku telah kembali
*
Pena bukan wujud alat tulis semata
Melainkan senjata maya maha daya
Tiada fisik atau beban nyata
Di atas bahu para pemanggulnya
Akan tetapi bobotnya tiada tara
Demikian pula konsekuensinya
Tiap huruf-angka walau bukan lagi dalam tetes goresan tinta
Adalah mantra aksara magis luar biasa
*
Kata-katanya barangkali sederhana saja
Sekali terbaca mata, sudah memerawani jiwa
Dipikirkan berulang dan tanpa sengaja diimplementasikan
Meski sang pembaca keras menyangkalnya
Tiap tulisan jadi bacaan, buah pikiran
Sangat sukar untuk dilupakan
Tak perlu sampai jadi pengalaman
*
Pemanggul-pemanggul pena bukan hanya satu dua
Demi apa, demi siapa
Siapa bisa tahu apa mau mereka
*
Aku berusaha jadi satu di antara mereka
Bagaimanapun, aku rindu mencoba
Meski tiada yang baca, izinkan kuterakan satu dua kata
Apakah kelak jadi berharga atau tiada guna, kuserahkan pada Yang Maha Kuasa
*
Jakarta, awal 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H