Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Episode 112: Cursed: Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

25 Agustus 2023   13:59 Diperbarui: 25 Agustus 2023   14:00 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ocean dan Sky kini saling berhadap-hadapan. Tak ada yang ingin saling mengalah satu kepada yang lainnya. Mereka berdua sama-sama memiliki peluang yang kuat dan sebanding. Mereka masih mengatur jarak dan sama-sama mencari kesempatan untuk menyerang. Pula siap-siap untuk bertahan.

Sky yang telah tersingkir hanya bisa mengeluh dalam hati. Merasa putus asa dan tak berdaya. Bagaimanapun, ia tentu lebih membela Ocean sang kakak, daripada Earth yang ia tak kenal. Apalagi setelah hal-hal buruk yang ia lakukan sebelumnya, tak ingin rasanya Sky serta-merta menganggap pemuda itu sebagai teman, apalagi saudara.

Emily hanya bisa menangis, walau air matanya bercampur dengan hujan yang masih turun dengan deras, sesekali diselingi guruh dan guntur yang berkilat-kilat. Ia sangat ingin bergerak pelan-pelan menuju tebing, menjatuhkan dirinya sendiri ke bawah sana, agar semua pertarungan ini berakhir dan tak ada yang akan bisa mencintainya dan memilikinya...

Keinginan untuk mati tiba-tiba memesonanya lebih dari apapun, lebih dari siapapun.

'Memikirkan dicintai dan diinginkan lebih dari satu pria membuatku malu sekaligus merasa begitu bersalah. Kukira aku beruntung terdampar di pulau surga terpencil di ujung dunia ini, ternyata kehadiranku hanya membawa kekacauan bagai neraka bagi keluarga yang menyimpan amarah dan dendam di balik segala kemegahan mereka.

Mungkin sebaiknya aku yang pergi lagi dari sini, dan kuharap Tuhan berbaik hati, takkan memberikanku kematian yang lama dan menyakitkan.
Terjatuh ke atas batu-batu karang tajam di bawah sana mungkin akan langsung membunuhku. Ya, kurasa aku yang harus berkorban, agar tak ada yang akan menjadi korban Dangerous Attraction.'

Tekad Emily semakin bulat. Ia perlahan sekali bergeser ke ujung tebing, tirai hujan juga seakan menghalanginya. Semua mata terpacak pada pertarungan pedang sengit antara Ocean dan Earth yang masih penuh stamina dan tak ada yang melemah hingga saat ini.

Kecuali seseorang di sesemakan sana yang melihat apa yang Emily coba lakukan!

'Tadinya aku sangat ingin gadis itu mati juga karena wanita selalu menjadi sumber masalah di dunia ini, seperti Hannah dan juga Emily itu! Tapi kini aku sadar, bila Emily sampai tewas, maka ketiga anak-anakku juga akan saling menyalahkan diri dan juga saling membunuh pada akhirnya!

Emily, kau tak boleh mati! Biar aku saja yang mati! Seperti 23 tahun lalu dimana Hannah mengharapkanku untuk mati pelan-pelan karena terkurung dan kelaparan dalam gelap gulita.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun