Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Episode 111: Cursed: Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

24 Agustus 2023   13:31 Diperbarui: 24 Agustus 2023   13:36 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

"Kenakan ini, Earth. Kami ingin hanya satu hal, Emily selamat dan kita juga." Ocean melemparkan set pakaian dan helm pelindung ala ksatria jaman dahulu yang sama seperti yang ia dan Sky kenakan kepada adik mereka.

"Ide bagus, Kak. Dengan demikian, Emily tak perlu melihat wajah siapapun Vagano yang akan menderita di akhir hidupnya nanti..."

Earth yang sudah siap dengan segala kemungkinan itu segera mengenakan semua yang ada di tanah hingga kini penampilan mereka bertiga sudah tak dapat lagi dibedakan.

"Tolong, jangan biarkan semua ini terjadi, kutukan Zeus itu bukan untuk kalian bertiga. Ia sendirilah yang telah mengutuk dirinya karena telah menyakiti wanita-wanita yang ia cintai dan malah menyalahkan Earth. Bayi yang tak berdosa, yang kutolong kelahirannya bersama kalian semua!"

Lilian masih mencoba mencegah, bahkan mendekat kepada Earth yang baru saja mengenakan helmnya. Tiba-tiba ia tersungkur!

"Lilian!" Ocean dan Sky menggeram bersama-sama. Earth telah memingsankan wanita itu dengan pangkal pedangnya yang ia pukulkan asal saja, menyebabkan wanita itu tersungkur ke tanah berbatu karang.

"Sebaiknya Lilian tak melihat satu atau dua dari kita akan bergelimang darah seperti saat kita dahulu dilahirkan! Cukup Emily saja, agar pilihan kepada kita dipersempit. Satu orang cukup. Satu memang lebih baik tetap untuk satu dan bukan untuk dibagi tiga!" ucap Earth tak peduli.

Sementara di kejauhan, sepasang mata biru yang sama namun lebih tua diam-diam mendekat. Para pengawal yang berdiri di kejauhan, menonton semua adegan, bahkan tak sadar, saking tegangnya mereka menunggu apa yang akan terjadi. Sosok itu dengan mulus mendapatkan tempat terbaik di semak-semak terdepan, tanpa siapapun menyadari kehadirannya.

Ocean, Sky dan Earth kini sudah berdiri berhadap-hadapan dalam jarak cukup dekat, membentuk pola segitiga. Earth berdiri di sisi persis bibir jurang, hanya beberapa meter saja, namun tak gamang sedikitpun.

"Siapa duluan?" tantangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun