"Kenakan ini, Earth. Kami ingin hanya satu hal, Emily selamat dan kita juga." Ocean melemparkan set pakaian dan helm pelindung ala ksatria jaman dahulu yang sama seperti yang ia dan Sky kenakan kepada adik mereka.
"Ide bagus, Kak. Dengan demikian, Emily tak perlu melihat wajah siapapun Vagano yang akan menderita di akhir hidupnya nanti..."
Earth yang sudah siap dengan segala kemungkinan itu segera mengenakan semua yang ada di tanah hingga kini penampilan mereka bertiga sudah tak dapat lagi dibedakan.
"Tolong, jangan biarkan semua ini terjadi, kutukan Zeus itu bukan untuk kalian bertiga. Ia sendirilah yang telah mengutuk dirinya karena telah menyakiti wanita-wanita yang ia cintai dan malah menyalahkan Earth. Bayi yang tak berdosa, yang kutolong kelahirannya bersama kalian semua!"
Lilian masih mencoba mencegah, bahkan mendekat kepada Earth yang baru saja mengenakan helmnya. Tiba-tiba ia tersungkur!
"Lilian!" Ocean dan Sky menggeram bersama-sama. Earth telah memingsankan wanita itu dengan pangkal pedangnya yang ia pukulkan asal saja, menyebabkan wanita itu tersungkur ke tanah berbatu karang.
"Sebaiknya Lilian tak melihat satu atau dua dari kita akan bergelimang darah seperti saat kita dahulu dilahirkan! Cukup Emily saja, agar pilihan kepada kita dipersempit. Satu orang cukup. Satu memang lebih baik tetap untuk satu dan bukan untuk dibagi tiga!" ucap Earth tak peduli.
Sementara di kejauhan, sepasang mata biru yang sama namun lebih tua diam-diam mendekat. Para pengawal yang berdiri di kejauhan, menonton semua adegan, bahkan tak sadar, saking tegangnya mereka menunggu apa yang akan terjadi. Sosok itu dengan mulus mendapatkan tempat terbaik di semak-semak terdepan, tanpa siapapun menyadari kehadirannya.
Ocean, Sky dan Earth kini sudah berdiri berhadap-hadapan dalam jarak cukup dekat, membentuk pola segitiga. Earth berdiri di sisi persis bibir jurang, hanya beberapa meter saja, namun tak gamang sedikitpun.
"Siapa duluan?" tantangnya.