Sebuah pedang lain menghalangi aksi Earth itu. Si adik terperangah.
"Ocean?"
Sang kakak sulung ternyata maju, dengan gerak refleks cepat menjadikan pedangnya sendiri sebagai perisai bagi sang adik tengahnya.
Setelah mematahkan serangan Earth, dibukanya juga perlahan-lahan helm yang masih menutupi wajahnya.
Dikibaskannya rambut panjangnya yang basah kuyup.
"Sekarang giliranku... Earth adik bungsuku, ayo, kita bertarung, Sky bukan tandinganmu. Akulah lawanmu. Sebab Emily adalah gadis yang kuselamatkan terlebih dahulu, dan akan kuselamatkan sekali lagi malam ini dari tanganmu yang berlumur darah itu..."
"Ocean...!" Emily sekali lagi terpana. Pemuda sulung itu bagaimanapun memiliki wibawa dan daya tarik seorang pemimpin dan penyelamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H