Sky yang memutuskan untuk menunggui Lilian akhirnya menarik keluar dokter wanita itu dari dalam Lorong Bawah Tanah, dan sebagai kejutan, juga membawa Hannah yang pingsan bersamanya!
Tentu saja, pemuda itu pura-pura terkejut, karena ia tak mau seorangpun tahu bahwa ialah yang 'membuang' Hannah ke dalam sana.
"Sky, lihat, Hannah ada di dalam sini! Ia masuk entah darimana atau siapa yang membawanya ke dalam sana, namun ia sempat membicarakan dirimu!" terengah-engah mencari udara segar, Lilian terduduk di atas rumput sambil memandangi mantan sahabatnya yang belum sadarkan diri.
"Oh ya? Tentu ia hanya berhalusinasi saja! Mungkin ia memang masuk ke bawah sana untuk mencari Earth atau siapapun," Sky berpura-pura saja, "syukurlah ia kembali lagi denganmu!"
"Dan," hampir saja Lilian kelepasan mengatakan siapa yang ia temui di bawah sana. Namun ia berhasil menahannya tepat sebelum nama ayah kembar Vagano terucap.
"Ada apa lagi yang kau temukan?"
"Oh, tak ada. Hanya sempat berbicara sejenak mengenang masa lalu bersama mantan sahabatku ini. Ia memang merencanakan hal yang buruk. Kita terpaksa harus menahannya lagi untuk selamanya, karena ia tak mungkin berubah atau menyesali perbuatan-perbuatannya."
"Ada kabar buruk, Lilian!" Sky tak lupa menceritakan semua info yang ia dan Ocean baru dapatkan, "Emily dan Pedang Terkutuk itu hilang lagi dari museum! Walau kami sudah membelitnya dengan rantai, seseorang berhasil mencurinya lagi! Dan karena Emily menghilang juga, kurasa ia terlibat, atau... diculik!"
"Yang bisa melakukan itu semua, cuma Earth," bisik Lilian lirih, "anak yang malang. Namun mengapa Emily? Apakah ia menjadi sandera dan ditawan?"
Sky menggeram, "Seandainya Ocean memang benar-benar mencintai Emily, ia dan Earth tentu akan saling membenci, sama halnya dengan ayahku di antara Florence dan Hannah. Florence mungkin tak membenci Hannah, namun sebaliknya! Mungkin sudah saatnya aku menengahi Ocean dan Earth!" Sky tersenyum, atau lebih tepatnya, menyeringai.