Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Episode 82: Cursed: Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

31 Juli 2023   08:16 Diperbarui: 31 Juli 2023   08:24 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

(Point-of-view Ocean Vagano:)

'Aku tak tahu mengapa malam ini aku begitu marah kepada Emily yang terang-terangan telah menyelundupkan seseorang tak dikenal ke dalam sini. Walau ia mungkin memang sangat mirip denganku hingga dapat mengelabui semua orang. Mengapa kami semua bisa begitu bodoh? Mengapa bisa begitu lengah di dalam pertahanan sendiri?

Aku bukan tipe pria yang kasar dan dominan terhadap wanita, namun aku juga tak dapat menahan gejolak kemarahanku yang membuncah saat tahu gadis yang kusukai selama ini nyaris saja...

Baca juga: Words

Kecemburuan dan rasa posesif itu biasanya tak pernah ada. Namun seperti samudra yang bergelora akibat badai yang berhembus di atas permukaannya, perasaanku serta semua kekesalan atas ketidakberadaan dan ketidakberdayaanku keluar.

Kuhempaskan Emily ke atas piano itu, dan seakan-akan dengan bertindak demikian ia takkan diinginkan siapa-siapa lagi, segera kulepaskan sebagian besar kain yang menutupi tubuhnya, lalu kuteliti dengan baik apakah ada yang berubah padanya. Adakah bekas pria lain atau bukti bahwa ia telah memberikan dirinya kepada Earth?

Seumur hidupku aku belum pernah memiliki pacar atau tidur dengan seorang gadis, dan aku sadar bahwa kalaupun terjadi, itu sangat wajar.

Memandang Emily sedemikian dekat dan intim baru kali ini kulakukan. Tubuhnya indah, walaupun sosoknya mungil dan ringkih. Semua yang ada padanya sempurna dan sesuai seleraku. Sangat pantas untukku. Cantik, molek dan berisi. Dua bukit kembarnya bagaikan buah apel yang memabukkan. Tubuhnya yang lembut secara liar menstimulasi indra penglihatan dan semua indra perasaku, berhasil menaikkan gairahku ke level tertinggi.

Baca juga: Keajaiban

Pintanya agar aku tak melakukan hal itu, tak kudengarkan. Namun pada detik-detik sebelum kuhujamkan milikku dengan penuh nafsu, sebuah suara di jendela membuatku terpaksa menarik diri.

"DUK DUK DUK DUK DUK..." entah ketukan atau suara di luar berusaha memecahkan kaca jendela.

"Siapa di sana?" aku merasa ada yang tak beres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun