"Bagaimana bila memberinya kaca tebal saja seperti dahulu?"
"Memesan benda seperti itu ke kota makan waktu berbulan-bulan hingga tiba di sini. Bagaimana bila kita rantai saja pedang ini dan kita gembok, kuncinya kita sembunyikan?"
"Ide baik."
Mereka melakukannya, memastikan bila kali ini tak akan ada seorangpun atau siapapun dapat mematahkan rantai atau gembok itu.
"Aku masih tak habis pikir siapa yang bersama Emily. Mirip denganku." Ocean masih sibuk berpikir setelah ia dan Sky selesai mengamankan Dangerous Attraction.
"Kurasa 'sih Earth. Juga orang yang ada di Lorong Bawah Tanah itu kurasa dia. Aku melihat tempat yang mencurigakan di bawah sana saat bersama Emily hari itu. AKu yakin sekali Hannah yang merawat Earth selama ini." ungkap Sky blak-blakan.
"Earth dan Emily saling mengenal? Bagaimana bisa? Dan mengapa Emily merahasiakannya dari kita? Dimana ia mengenal Earth? Dan apa yang ingin Earth lakukan terhadap kita?" Ocean belum dapat menarik kesimpulan.
"Kurasa tentunya bukan niat yang baik." Sky bergidik, mengingat reaksi Thunder Runner kemarin saat 'Ocean' mendekatinya.
"Ya. Kurasa Earth yang waktu itu menusuknya. Walau ia saudara kandungku sendiri sekalipun, ia tetap orang asing bagiku! Kita bukan teman, sahabat, apalagi saudaranya!" pemuda kembar kedua itu geram, mengepalkan tangannya.
"Tapi, kurasa kita tak boleh mengapa-apakannya. Ia menyimpan semua misteri ini. Ayah kita, hidup atau mati, telah merencanakan sesuatu. Entah untuk melindungi kita atau bagaimana. Keberadaan Earth adalah suatu peringatan."
Kedua kembar Vagano berpandang-pandangan lagi. Haruskah mereka mengorek semua dari Emily agar tahu lebih jauh ada hubungan apa antara gadis itu dengan si kembar ketiga Earth?