Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Episode 72: Cursed: Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

21 Juli 2023   11:51 Diperbarui: 21 Juli 2023   11:54 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emily ragu, namun entah mengapa, ia terhipnotis dan mendekat. Diletakkannya tangannya pada sebuah bekas luka cambukan yang melintang pada dada Earth yang nyaris tak berambut.

"Siapapun yang melakukan ini terhadapmu pasti orang yang kejam sekali."

"Tapi tak apa-apa. Sudah tak sakit lagi. Apalagi setelah bertemu denganmu."

Dan entah mengapa, pemuda itu pagi ini merasakan lagi gejolak itu saat Emily masuk ke kamar yang kini telah menjadi ruang pribadinya. Earth tersenyum penuh makna, berdiri sejenak untuk menutup dan mengunci pintu, lalu berkata, "Jangan pedulikan apapun saat ini. Kau milikku."

Dan tahulah Emily bahwa pagi itu sekali lagi Earth berhasil sekali lagi menjatuhkannya ke dalam lubang hitam tanpa dasar, walau gadis itu masih bersusah payah agar milik pribadi Earth tidak bersatu dengan dirinya. Gadis itu tidak mau.

Walau ia menikmati semuanya. Ia izinkan Earth membuka helai demi helai busananya dan menghempaskannya ke ranjang Ocean. Lalu pemuda itu melepaskan handuknya sendiri. Tubuhnya yang kurus namun berenergi serta begitu bersih dan mulus kini berada tepat di atas Emily yang begitu rentan terbuka.

"Jangan masuki aku, kumohon. Itu bisa menyebabkanku mengandung anak kita." gadis itu berbisik memberitahukan Earth dengan sangat hati-hati.

"Maksudmu, apa yang dulu terjadi pada ibuku bisa terjadi juga padamu?"

"Ya. Dan aku belum siap.." Emily terengah-engah, antara takut pada reaksi Earth yang bisa berlaku brutal sewaktu-waktu dan juga pada dirinya sendiri yang ia tak pernah sangka akan sebegitu ingin memiliki dan dimiliki pemuda tampan liar bermata biru tajam itu.

"Jangan khawatir, aku akan berhati-hati. Aku akan menahan diri untuk tak sejauh itu." Earth tersenyum menikmati semua yang ia lihat dan ia sentuh. Mendengar desahan Emily ia bertambah ingin, namun tak berani mengambil risiko, ditutupnya mulut gadis itu dengan sebelah tangan, sementara tangannya yang satu lagi membimbing tangan Emily ke miliknya yang begitu ingin dimanjakan itu.

"Kau belum menyentuhnya, pagi ini kau harus menyentuhnya dan mencoba mencicipinya. Bila tidak, Sky akan kubunuh. Aku tak main-main, kau takkan kumasuki hari ini, tapi kau harus masuk ke dalam duniaku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun