Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Episode 71: Cursed: Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

21 Juli 2023   08:59 Diperbarui: 21 Juli 2023   09:03 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Point-of-view Zeus Vagano:)

'Entah mengapa, kurasa kini aku tak sendiri lagi di bawah sini. Hannah dan Makhluk Terkutuk itu sudah beberapa lama tak ada di tempatnya, kurasa wanita yang pernah menjadi pasanganku itu telah membawanya ke tempat dimana ia sedang dipersiapkan untuk menghadapi akhir hidupnya sendiri. Sesuatu yang akan mengakhiri kisah mereka berdua. Ha ha ha ha ha !!!

Namun keberadaan sseseorang di bawah sini sedikit meresahkanku. Sesekali kudengar gema suaranya memanggilku, 'Ayah, Ayah...'

Astaga. Apakah itu salah satu dari putra kembarku yang sebetulnya 'ingin kuselamatkan'? Ia tersesat di sini saat kemarin kupergoki. Ia tentu tak tahu bila aku sebenarnya masih hidup!

Aku ingin sekali menolongnya. Bagaimanapun, keturunan Vagano tak boleh punah dan musnah. Cukup dua itu saja yang akan berakhir dimakan kutukan di ujung Dangerous Attraction, yang kuyakini kini berada di tangan yang tepat!

Aku harus ke atas sana hari ini !!! Akan kulakukan apa saja asal salah satu putraku yang sedang berada di suatu tempat di bawah sini tetap bertahan hidup. Ia tak boleh melihatku. Ia tak boleh tahu keberadaanku. Bagaimana caranya? Aku tahu...

Diam-diam sekali pagi-pagi saat dunia masih terlelap, kuikuti tali pemandu itu kembali ke dunia atas. Ke puriku, istanaku.

Sudah sangat lama aku tak berada di tempat tinggalku sendiri ini. Dan tentunya tak ada yang ingin melihatku kembali, karena aku sudah dianggap sudah tiada sejak jaman dahulu kala.

Udara di atas sana terasa sangat segar, kuhirup dalam-dalam sepuasnya memenuhi paru-paruku yang pengap dan mulai menua.

Aku masih hafal jalan-jalan ke dapur, dan area yang kulalui sangat sepi. Jadi aku segera pergi ke sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun