Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pentingnya Membaca Buku Cetak Bagi Seorang Penulis

18 Juli 2023   11:25 Diperbarui: 18 Juli 2023   12:57 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak penulis, online-offline, hobi-profesional, alergi dan buru-buru menjauh ketika ditawarkan rekan sebuah buku cetak. Mengapa bisa begitu? Apakah karena harganya tinggi? Padahal buku cetak sejatinya adalah bukti eksistensi seorang penulis yang bisa mengantarkannya ke gerbang kesuksesan.

Bukan berarti penulis online tidak atau belum sukses, melainkan begini. Sebuah buku cetak ibarat kata-kata yang menjelma nyata, bisa dipeluk dan dibaca kapan saja tanpa perlu gawai, pulsa dan kuota, apalagi listrik.

Demikian beberapa alasan untuk memeluk sebuah buku cetak.

1. Buku cetak adalah bahan bakar utama dan senjata andalan sebelum menulis. Membaca secara langsung jelas akan lebih membuat kita, para penulis, menjadi segar dan bukannya mengantuk. Jika ada anggapan membaca buku cetak itu membuat ngantuk dan membosankan, masalahnya bukan karena buku itu tidak menarik, melainkan mindset dan pendapat kolektif yang sudah membelenggu Anda.

Buku akan terasa membosankan dan tidak menarik apabila memang tak ada niat membaca, ibaratnya ingin makan jika lapar saja dan tak mau jika sudah kenyang. Bukan kenyang ilmu, melainkan memang tidak ingin makan alias membaca.

Namun tak perlu menjadi sebuah buku masterpiece atau best seller dulu sebelum masuk kategori must buy atau must have. Milikilah buku yang sesuai dengan kepribadian kita, bahasa penulisnya Anda sukai dan minati, membuat Anda tertawa dan tersenyum atau kadang malah marah-marah atau menangis. Kok bisa? Karena dengan itu penulisnya berhasil menggugah relung hati Anda yang terdalam.

2. Buku cetak adalah koleksi harta paling berharga bagi seorang penulis sejati. Walaupun bekas atau preloved, takkan pernah menjadi usang. Walaupun mungkin tidak ada di rak buku toko buku lagi, tetap diburu.

3. Buku cetak adalah ikon dari kecerdasan manusia. Tak bisa dipungkiri jika manusia menulis mengabadikan kata sejak zaman awal sejarah. Sejarah dimulai dari adanya tulisan. Di perkamen, batu tulis/prasasti, di mana saja manusia menulis termasuk di kertas, yang kemudian menjadi buku. Kitab-kitab suci agama-agama besar di dunia abadi dalam buku. Buku adalah ikon yang wajib ada di mana-mana termasuk studio foto, walau hanya dalam wujud lukisan. Buku takkan pernah tergantikan.

4. Buku cetak tidak bisa ditulis oleh sembarang penulis. Bisa saja membayar atau memberikan sejumlah uang untuk menerbitkan buku kita, akan tetapi belum tentu akan sama dengan buku yang dituliskan dengan minat dan niat yang tulus untuk meninggalkan jejak aksara. Aroma komersial dan aroma kata-kata yang ditulis dari hati sangat berbeda, hanya pembaca yang peka yang dapat merasakannya. Demikian pula penulis yang menulis berdasarkan pesanan atau dari hati sendiri. Ada sesuatu yang tak mampu dijabarkan dengan kata-kata, akan tetapi mampu dirasakan oleh hati nurani pembaca.

5. Jika ada penulis yang karyanya Anda sukai, jangan ragu untuk memesan buku karyanya. Dengan turut membeli sebuah buku cetak, Anda telah memberikan sebentuk cinta kasih dan perhatian serta mewarisi sebuah usaha terbesar untuk memberikan titipan pesan dan harapan terbaik. Isi karya kita adalah edukasi terselubung yang bisa mengubah hidup seseorang. Buku cetak adalah hadiah terindah bagi seorang pembaca yang juga mungkin akan menjadi seorang calon penulis besar di kemudian hari.

Kesimpulan, hari ini jadikanlah sebuah buku menjadi sahabat Anda, jangan hanya dipajang di lemari saja, melainkan ambillah dan nikmati sambil menyesap secangkir kopi. Siapa tahu buku itu akan mengubah hidup Anda selamanya.

Salam literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun