Ternyata yang datang mendekat adalah dua ekor kuda beserta para penunggangnya yang sangat Emily kenal. Seekor kuda putih dan satu kuda hitam.
Ocean dan Silver Sea, Sky dengan kuda lain yang bukan kuda utamanya. Mereka berhenti dan menambatkan kuda-kuda di depat mercu suar yang terbakar.
"Emily! Kau ada di sini?" kedua pemuda itu menelusuri
Mereka pasti sedang mencariku - Emily membeku ketakutan.
"Astaga. Pisau itu tertinggal. Sial betul!" rutuk Earth saat sadar pisau Hannah masih ada di tempat mereka tadi duduk-duduk. "Haruskah aku mengambilnya mumpung kedua Vagano itu masih jauh dari kita?"
"Aduh! Jangan, Earth." Emily memegang lengan kurus pemuda itu kuat-kuat, khawatir bila terjadi hal yang tak diinginkan bila ia nekad keluar dari persembunyian ini.
Sebenarnya Emily juga ingin segera pulang, walaupun ia mulai bersimpati pada Earth. Ia ingin berlari ke sana secepatnya, menuju Ocean dan Sky. Mengabarkan bila ia selamat dan baik-baik saja. Namun tidak, ia tak bisa...
Earth masih menggenggam Dangerous Attraction erat-erat. Pemuda itu takkan segan-segan segera menggunakannya saat ini juga, bila tidak terhadap Ocean dan Sky, bisa saja Emily pun menjadi korban kelabilannya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H