Sementara Ocean dan Sky masih dalam perjalanan mencari Emily yang hilang, gadis itu masih berada bersama Earth di pantai dekat lokasi mercu suar Lilian yang semalam-malaman terbakar dan hingga kini masih menyisakan jejak asap mengepul lamat-lamat.
Baik Emily maupun Earth belum tahu siapa pelakunya dan apa yang telah terjadi di sana. Setelah Emily merasa pulih, ia berdiri dan mendekat ke tempat itu, berusaha mencari petunjuk. Tak ada tanda-tanda korban makhluk hidup kecuali rerumputan dan tanaman obat Lilian yang ikut hangus terbakar.
Namun sesuatu yang berkilau di abu potongan rumput liar yang juga terbakar di dekat pintu masuk menarik perhatian Emily. Diambilnya dan diamatinya.
"Sebuah pisau?"
"Milik Si Tua."
Suara Earth yang mirip dengan suara Ocean itu mengejutkan Emily. Pemuda itu tetiba saja berada di belakangnya, membawakannya beberapa buah apel yang ia petik dari area perkebunan dan juga dua buah kelapa yang telah ia lubangi.
"Ini untuk sarapan pagi dan minuman yang kutemukan dari dalam buah dari pohon tinggi yang kupanjat."
Emily merasa sedikit kagum. Earth tentunya belum lama berada di dunia atas namun mulai mengerti pepohonan dan buah-buahan apa yang bisa dimakan dan diminum.
"Terima kasih."
Mereka duduk di bawah beberapa batang pohon kelapa untuk makan bersama. Emily makan, namun sebelah tangannya masih memegang pisau yang ia temukan, merasa khawatir setelah tahu itu milik Hannah. Tapi Earth belum memberikan keterangan lagi.