"Baiklah, Lilian. Aku akan mencoba untuk bersikap baik."
***
Sementara itu terjadi kepanikan di istal kuda. Seseorang baru saja menusuk kuda cokelat muda keemasan milik Sky, Thunder Runner, hingga terkapar dan terluka dalam cukup parah. Hewan malang itu menggelepar di sisi Silver Sea, kuda kesayangan Ocean, yang terus memperhatikan dengan waspada seolah ketakutan.
Beberapa pegawai berusaha untuk menenangkan dan mengobati kuda itu dengan pertolongan pertama seadanya, sementara Ocean dengan gundah mencari pelaku yang baru saja melakukan hal memilukan ini.
"Jangan-jangan pelakunya pembunuh yang waktu itu juga! Aku akan berkuda sendiri ke mercu suar dan membawa Doc Lilian kemari sekarang juga! Jangan sampai kuda itu mati!"
"Baik, Tuan Muda Ocean!" para pegawai menyahut sementara mereka sendiri turut merasa tak tenang.
'Pulau ini sudah berubah menjadi pulau mimpi buruk, dimana siapa saja atau apa saja bisa celaka!'
Silver Sea tadinya tak begitu bersemangat saat Ocean memasangkan pelana, malam-malam begini, hewan malang yang baru saja menyaksikan rekannya terluka parah juga tampak begitu terguncang.
"Sky bisa sangat marah dan sedih nanti bila Thunder Runner sampai mati! Kuharap Doc Lilian bisa menyelamatkan jiwanya! Awas kau, pelaku siapa saja, bila nanti tertangkap, takkan pernah kumaafkan dirimu!" Ocean menggeram kesal sambil memacu kudanya pergi menembus kegelapan malam.
Sementara itu Hannah dengan bantuan Lilian kembali duduk di ruang tamu rumah mercu suar. Hannah berusaha keras untuk menahan diri, sementara Lilian membersihkan tubuhnya, mengobati luka-luka dan menggantikan bajunya yang sudah ternoda darah.
'Kau boleh saja bersikap seperti Orang Samaria yang Baik Hati, tapi tentu saja tak bisa semudah itu memupuskan dendam laten yang membuncah bagai api dalam sekam!'