Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Episode 46: Cursed Kutukan Kembar Tampan (Novel Romansa Misteri)

8 Juli 2023   11:13 Diperbarui: 8 Juli 2023   11:17 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya ada yang lebih menderita daripada Earth. Sosok yang kini belum terungkap, bahkan lebih dalam dan kejam ditinggalkan dalam kelam.

Mungkin belum selama sang kembar tampan ketiga, masih sedikit lebih baru. Tepatnya, setelah ia menjadi hampir gila setelah kematian istrinya hingga tega mengutuki dan membiarkan anak bungsunya. Si 'pembunuh' ibu kandungnya.

Zeus.

Malam itu, Hannah yang sekarang terikat di ruang puncak mercu suar tanpa diberi sedikitpun makan dan minum jatuh tertidur dan bermimpi.

Bukan mimpi tentang makanan walaupun perutnya sangat lapar dan juga bibirnya sangat haus dan penuh darah kering yang ia sesekali telan sendiri. Ia tak perduli lagi dengan semua itu. Penderitaan yang telah ia rasakan selama puluhan tahun jauh lebih besar daripada fisiknya yang mulai layu.

Ia bermimpi tentang Zeus Calamity Vagano. Memutar ulang kisah lama seperti rol hitam putih di bioskop lawas.

Saat mereka pertama kali bertemu di kampus di Evermerika, Zeus adalah pemuda yang mempesona. Di sana ia tak menggunakan status bangsawan, jadi pada masa-masa awal perkenalan, semua berjalan seperti muda-mudi pada umumnya.

Mereka bertemu, berkencan, melakukan apa saja layaknya pasangan yang dimabuk asmara.

Zeus juga sangat yakin, Hannah kelak bisa menjadi pasangan hidupnya. Ia cukup cantik dan berasal dari keluarga berada, bila tak mau disebut kaya-raya. Keluarga besar Miles tentunya akan diterima dengan baik oleh keluarga besar Vagano, karena Zeus tipe pria bangsawan muda liberal dan berpikiran maju, bukan ningrat moderat-tradisional yang kaku.

Sayangnya, Hannah yang telanjur pamit dengan bangga dari hadapan keluarga besarnya untuk bertunangan dengan Zeus, tetiba mendapatkan penolakan dari keluarga besar Vagano yang tinggal di daratan utama alias mainland Everopa.

'Masih banyak keturunan bangsawan yang cocok untuk diperistri oleh Zeus selain gadis asing yang merasa harta dan nama baik keluarga terpandang adalah segalanya.' demikian alasan keluarga besar Vagano yang kolot dan ngotot. Bahkan mereka mendatangkan seorang gadis lain dari keluarga bangsawan Lancaster. Gadis yang juga terdidik baik, cantik dan dirasa sangat pantas untuk Zeus.

Semula Zeus tentu saja tak setuju dan bersikeras mempertahankan Hannah. Sebab ia tak mau dijodoh-jodohkan seperti burung merpati, berpegang teguh pada prinsip cinta tak dapat dipaksakan.

Bahkan untuk menunjukkan kesungguhan, Zeus memutuskan untuk pergi kembali ke Evermerika dan bahkan pernah tinggal seatap dengan Hannah.

Namun entah bagaimana, Florence mengiriminya surat bernada rindu dan juga harapan agar bisa menikah dengannya walau apapun yang terjadi, bersedia menerima masa lalunya dan masih setia menunggu di Pulau Vagano. Zeus yang tak mencintai wanita muda itu awalnya dingin menanggapi.

Namun Florence yang selalu tulus dan positif serta tak memaksakan kehendak malah membuat Zeus bingung bersikap, apalagi sejak mereka bertiga saling mengenal, Hannah menunjukkan sisi posesif berlebihan yang sangat mengecewakan. Seakan terlalu mengikat dan memiliki, hingga perasaan Zeus terhadapnya semakin hambar dan tawar.

Akhirnya Zeus yang penasaran pada kesungguhan hati wanita yang disangkanya gadis angkuh dan juga kaku tertantang juga untuk lebih mengenal Florence dan dalam pertengkaran dengan Hannah, serta Lilian dokter muda yang khawatir pada sahabatnya, memutuskan untuk kembali ke Pulau Vagano dan membereskan segalanya.

Yang malah berakhir pada putusnya ikatan cinta Hannah-Zeus 'secara baik-baik' karena bagaimanapun aturan, tradisi dan keningratan keluarga Vagano lebih mendukung agar Zeus 'memberi kesempatan kedua' kepada Florence.

"Aku akan kembali ke Evermerika!" demikian gertak sambal Hannah saat Zeus mengutarakan niatnya untuk menikahi Florence. "Kau tak pernah menganggapku ada! Kuberikan semua untukmu, tapi kau malah membawaku kemari dan mempermalukanku."

"Kau boleh kembali bersama kapal yang nanti akan tiba. Maaf, Hannah. Kita takkan pernah bisa bersama. Apalagi jika kau terus-menerus bersikap seperti ini. Lupakanlah aku. Apapun yang kau inginkan akan kukabulkan sebagai ganti rugi kandasnya hubungan kita."

"Tidak, Zeus, tidak, TIDAAAAAK!"

Hannah tua di masa kini sontak terjaga dengan keringat dingin menganak sungai di sekujur tubuhnya. Air matanya mengalir membasahi wajah dan mulutnya yang terbebat masih terasa sangat sakit.

Ia tak bisa berteriak atau bicara, namun jiwanya yang sudah tak waras lagi masih meronta-ronta dalam hati.

"AWAS KAU, ZEUS! Aku tahu di bawah sana kau juga sedang membusuk ! Earth akan segera membalaskan dendamnya, dan tentu kau akan turut merasakan betapa pahitnya keturunanmu habis hingga ke akar-akarnya!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun