"Uh, sialan!" maki Sky kesal sekaligus jijik, merasa ingin berbalik dan kabur saja. "Kandang hewan apakah ini? Siapa yang berani-beraninya memelihara hewan secara diam-diam dalam area puri ini?"
"Entahlah. Mari kita selidiki."
Dan mereka berdua pun perlahan-lahan dan sangat enggan tetap melangkah masuk dengan hati-hati.
Sky menyorotkan senternya asal saja ke dalam ruangan berukuran sedang itu. Tak ada apa-apa maupun siapa-siapa, namun sangat kotor dan bau sekali, penuh sisa makanan seperti tulang-tulang ayam dan sapi, sisa-sisa kotoran makhluk hidup, sampah-sampah tak jelas dan beberapa hewan kecil menjijikkan. Emily berkali-kali harus menginjak dan menepis laba-laba dan kecoa yang merayapi kaki mulusnya.
"Ah!" Sky menemukan benda lain di lantai yang terpasang erat di dinding.
Sepasang belenggu dan borgol baja tua yang masih relatif kuat namun dalam keadaan terbuka. Dan juga sebuah pasungan kaki dari kayu yang masih bekerja dengan sangat baik.
"Apa atau siapa yang disekap di tempat ini? Dan pastinya ia sekarang sudah bebas, dilepaskan." Sky memeriksa tak ada tanda-tanda borgol itu telah dipatahkan atau dibuka paksa.
"Yang pasti ia diberi makan oleh Hannah. Bukan seekor hewan. Lihat peletakan borgol dan juga pasungan kakinya. Ia tentunya seorang manusia!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H