Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Episode 27: Cursed: Kutukan Kembar Tampan Season 1 (Novel Romansa Misteri)

29 Juni 2023   16:24 Diperbarui: 29 Juni 2023   17:45 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Itu dia rumah Doc Lilian!

Emily segera berlari memaksakan kaki-kakinya yang kelelahan dan mulai kram serta tergores semak-semak.

Dan ia menggedor pintu kayu mercusuar yang tertutup itu, yang kira-kira tingginya setinggi gedung lima lantai itu.

"Selamat malam, Doc Lilian! Aku Emily, tolong bukakan pintu!" dengan suara keras bersaing dengan deburan ombak yang tak jauh dari situ, Emily berusaha agar seseorang di dalam mendengarkan ada tamu di malam sesunyi dan sedingin ini. "Aku perlu bicara, penting sekali! Ada suatu rahasia besar yang ingin kuketahui!"

"Aku datang, sebentar... " suara wanita tua di balik pintu terdengar mendekat.

Doc Lilian membukakan pintu, begitu heran malam-malam begini Emily masih sanggup datang seorang diri. "Astaga, Nak! Mengapa kau begitu berani mengunjungiku di sini malam-malam begini dan tanpa siapa-siapa menemanimu?" segera diajaknya Emily masuk, seolah-olah khawatir bila ada yang tahu ia didatangi seorang tamu.

Mercusuar itu tua dan antik tapi masih berfungsi dengan baik. Kebetulan bagian bawahnya dijadikan rumah tinggal oleh dokter keluarga berumur sedikit di atas Hannah itu.

Lilian mengunci pintu dan buru-buru menyelimuti Emily dengan sehelai syal tebal. "Kau masih demam! Ayo ke ruang tamuku. Maaf bila mercu suar ini tak sehangat puri karena kita berada di pantai yang berangin."

"Tak apa-apa, Doc Lilian. Aku baik-baik saja."

"Mari kita duduk di sofa dan minumlah secangkir teh hangat ini." ajak Doc Lilian.

"Ada apa kau datang kemari? Karena sesungguhnya aku sengaja berada jauh di sini demi menyimpan rahasia yang tak ingin kuberitahukan kepada siapapun di puri itu termasuk dirimu." wajahnya tampak khawatir, dan ia seperti takut sewaktu-waktu akan terjadi sesuatu yang buruk. Selalu melihat ke arah pintu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun