"Tidak, Ma!"
"Grace, jangan! Kau pergi saja dari ibumu! Biarlah aku mati, asal kau dan Leon selamat!"
Kedua wanita Delucas itu saling dorong dan bergumul. Tak peduli pada sekitarnya termasuk pekik Maharani, Grace bersikeras menghalangi maksud ibunya.
"Tapi, Grace, selama wanita ini masih hidup, dia..."
Tetiba terdengar letup pelan hampir bersamaan pekik Grace. Gadis 15 tahun itu terbelalak.
"TIDAK! GRACE!"
"Ma..." darah segar keluar dari tubuh dan mulut Grace. Peluru magnum Lady Rosemary telah bersarang di tubuhnya!
"A-a-aku tak bermaksud..." panik, Rose menjatuhkan pistol, memapah tubuh anaknya yang telah jadi tumbal kemarahannya. "Grace, hold on!"
"Grace terluka? Tidak, tidak!" Rani ikut meratap.
"Lihat! Ini semua gara-gara kau, Maharani Cempaka!" Lady Rose gemetar dan meradang.
Sebelum ia sempat berbuat lebih banyak kebodohan, beberapa staf Kediaman Delucas yang setia sigap memegang, mengevakuasi Grace dan ibunya. "Astaga, mengapa begini? Semoga belum terlambat. Tuhan pasti menyelamatkan nyawa Nona Muda. Mari masuk ke bunker, Ma'am. Semua penghuni yang diizinkan masuk sudah menunggu Anda! Akses akan segera ditutup!"