Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Apocalypse Episode 138)

12 Juni 2023   15:33 Diperbarui: 12 Juni 2023   15:43 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

"Oh, tidak, tidak, tidak..." Rose menggeleng, bersikeras untuk tak begitu saja menerima semua kata-kata pasangan itu, "Leon, Orion, Rani, kalian semua hanya sedang bercanda dan main drama saja, bukan? Apa yang sebenarnya kalian rencanakan dan inginkan? Apa kalian juga ingin menguasai tempat ini seperti Edward Bennet? Suaka satu-satunya di Everopa, Tanah Perjanjian yang penuh susu dan madu?"

"Tidak. Kami hanya ingin membantu Anda, kemudian segera angkat kaki dari sini!" Rani menggeleng.

"Membantu apa lagi?"

"Membunuh Lazarus, Mama!" Kali ini Grace angkat bicara. "Monster zombie pamungkas ciptaan Kenneth! Lazarus di Lab Barn akan segera lepas. Ia bangkit, dan ia akan menghabisi kita semua! Orion, cepat, bunuhlah dia! Kami membutuhkanmu!"

Orion segera teringat pada sosok yang sempat ia temui di Inner Chamber. Sosok zombie misterius yang bahkan lebih menyedihkan dan mengerikan dari Russell. Mayat hidup bagai monster fiksi ciptaan Victor Frankenstein. Tragedi kemanusiaan yang entah layak disebut penemuan atau malah simbol kehancuran.

"Sama sekali tidak. Aku dan istriku akan pergi untuk selama-lamanya dari tempat ini. Namun kumohon, Rose. Izinkanlah aku membunuh Lazarus. Makhluk semacam itu bukanlah penemuan terbesar umat manusia, melainkan..."

"Tragedi? Ya. Seperti hidupku dan nasibku yang malang. Dan itu semua karena kehadiran wanita sialan ini!" Tetiba Rose mengarahkan ujung pistolnya kepada Maharani. "Kau harus mati seperti Edward Bennet, jika tidak, aku takkan pernah bisa hidup dengan tenang!"

"Kumohon, Lady Rosemary. Anda mungkin juga mencintai dan menginginkan Orion lebih dari apapun di dunia ini, akan tetapi izinkan kuingatkan kesalahan Anda dengan tidak mempercayainya serta menyamakannya dengan suami pertama yang mengkhianati Anda!" Rani entah dari mana bisa mendapatkan keberanian mengungkapkan semua yang ada dalam benak, "Sedangkan aku pernah tak merasa diriku lebih baik atau suci dari Anda, akan tetapi aku sungguh-sungguh menerima cinta Orion dan menyerahkan seluruh nasibku kepadanya!"

"Cukup! Kau tak tahu betapa pedihnya diselingkuhi dua pria! Kau memikat Orion dengan keluguanmu. Dasar guru palsu! Kau harus pergi dari kehidupan ini agar Orion bisa kembali kumiliki!"

Terdengar bunyi klik. Sang Nyonya Rumah telah mengokang senjatanya, siap untuk menembak.

"Astaga, Lady Rose. Apa yang Anda inginkan?" Beberapa orang tampaknya tak setuju jika nyonya rumah mereka mulai berbuat ceroboh, "Kami mohon, berpikirlah dengan jernih. Keselamatan Tuan Muda Leon saat ini jauh lebih penting daripada hal-hal lain!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun