3. Pembaca yang baik apalagi jika memang adalah sesama penulis hendaknya bersikap bijaksana dan memilih kata sebaik mungkin sebelum menerakan maksudnya serta bagian mana yang perlu direvisi atau diperbaiki.
4. Â Apabila merasa krisan tersebut kurang didengarkan atau tidak langsung dibaca oleh penulis, janganlah pembaca yang mengkrisan mudah langsung berprasangka yang bukan-bukan. Semua orang memiliki kesibukan dan waktu masing-masing. Menunggu dengan sabar dan jangan berharap terlalu besar. Balasan kadang datangnya tidak segera atau instan.
5. Sebagai penulis yang benar-benar menelurkan karya asli, hendaklah lebih peduli dan bangga pada mutu karya tulisnya dengan siap menampung aspirasi pembaca. Namun tak usah semuanya dilaksanakan, saringlah sendiri terlebih dahulu dengan penuh kebijaksanaan. Lalu lakukanlah perbaikan atau revisi dengan penuh kesadaran untuk memperbaiki mutu karya dan mengedukasi diri sendiri dalam karya berikutnya di masa yang akan datang. Tentunya menyenangkan dan menambah wawasan serta pengetahuan kita.
Semoga bermanfaat dan tetap semangat. Salam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H