"Tidaaak, Leon!" Rani hanya bisa menjerit dalam rengkuhan Orion yang mencoba menahannya agar tidak berbuat nekat.
Bersamaan dengan terjatuhnya pemantik itu, panas yang ada langsung bersambut mesra dengan elemen gas yang mengambang di udara, segera melakukan reaksi kimiawi mereka. Letupan-letupan kecil sontak terjadi.
Orang-orang di sekitar Leon tersentak dan berusaha keras menjauh. "Api, kebakaran! Semua, ayo pergi sejauh mungkin!"
"Tinggalkan lokasi terkutuk ini!"
"Tidak, tunggu dulu! Masih ada orang-orang di dalam bangunan utama itu! Mereka tak tahu apa-apa, harus ikut diselamatkan!"
"Peduli apa? Mereka hanya para penyabotase. Mereka jahat. Untuk apa diselamatkan? Tak ada gunanya! Kita pergi saja!"
"Tapi..."
"Bodoh kalian semua! Tak ada guna berdebat! Tinggalkan saja anak bangsawan ingusan itu dan semua orang yang tak mampu menyelamatkan diri! Just run for your own life!" Sang pemimpin tampaknya sudah tak peduli lagi pada lokasi yang berharga ini, "Hurry up! Withdraw!"
Rombongan pria-pria survivor tunggang langgang meninggalkan lokasi, menyisakan jasad rekan mereka yang jadi korban tembakan Leon Delucas dan tentunya Leon sendiri yang masih tertawa-tawa histeris menyaksikan suksesnya api unggun yang ia 'ciptakan'. Begitu dekat dengan dirinya dan semakin besar saja!
"A ha ha ha ha! Tak ada satupun manusia yang akhirnya mendapatkan setetes bensinpun dari sini! Burn baby, burn!"