Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Apocalypse Episode 130)

6 Juni 2023   08:37 Diperbarui: 6 Juni 2023   08:48 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapa gerangan kalian? Biarkan kami pergi dari sini!"


Orion masih erat merangkul tubuh Maharani yang belum mampu berdiri tegak. Keduanya sadar, beberapa orang pria bermasker entah dari mana kini datang mengepung. Bukan dari pompa bensin, mereka muncul dari luar.


"Kami para survivor, penduduk asli kota ini! Kami dan ratusan anggota keluarga terpaksa berhari-hari tinggal dalam bunker dan lorong-lorong bawah tanah setelah dunia atas Chestertown tak lagi aman. Kami menunggu saat yang tepat untuk menjarah persediaan. Setelah para penyabotase pompa bensin utama itu berhasil kalian pukul mundur dan bersembunyi di bangunan utama, kami rasa sudah saatnya bagi kami kembali ke dunia atas!" urai seorang di antara mereka yang diduga sebagai sang pemimpin.


"Baiklah kalau begitu, kami berdua sesungguhnya tak punya masalah dengan Anda semua. Kami tak ingin bahan bakar setetespun atau bahkan menguasai lokasi ini, hanya ingin pergi dari sini dengan damai!" Orion mencoba bernegosiasi, "Kami tak memiliki apa-apa, akan tetapi, tunggu! Kurasa ada sedikit oleh-oleh dari kompleks Delucas!"


"Well, sesungguhnya kami tak ingin menahan-nahan Anda berdua jika Anda memang ingin pergi dari sini. Hanya saja, tentu saja sekecil apapun sesuatu yang Anda bawa sebagai tanda mata akan jadi sangat berarti. Kalian pernah menolak kami saat minta bantuan, sudah saatnya kalian kini memberi sesuatu bagi kami!"

Orion dalam hati bersyukur tadi Henry Westwood sempat menitipkannya beberapa benda yang sangat berharga! Ia tak merokok, akan tetapi sang mantan kepala pelayan Delucas tadi memaksanya untuk membawa beberapa batang rokok impor bermutu tinggi, cerutu premium dan dua buah pemantik api gas.  "Bawa saja, Tuan Muda. Ini dari perbekalanku. Saya tahu Anda sesungguhnya tak membutuhkan semua ini, akan tetapi benda-benda ini bisa jadi alat negosiasi yang baik seandainya Anda bertemu dengan manusia yang, well... dapat menimbulkan kesulitan! Anda tahu, uang dan harta karun mungkin tak lagi dibutuhkan. Akan tetapi kesenangan semacam ini barangkali akan jadi sangat langka, ibarat emas!"


Kembali ke masa kini, Orion merasa sangat bersyukur. Tak terpikirkan olehnya jika Henry berpikir panjang, bisa mendapatkan ide brilian itu. "Bagaimana?"


"Tentu saja mau! Penawaran yang baik! Okay, it's a deal!" Para survivor itu dengan rakus maju dan meraup semua benda yang Orion keluarkan dari saku jaketnya. Mereka bersorak-sorai, sebagian yang tak kebagian bahkan mencoba merebut jatah rekannya.


"Hei, Guys, tunggu dulu, Bodoh! Kalian jangan berebutan!" Orang pertama yang kemungkinan si pemimpin memperingatkan, "Hati-hati dengan pemantiknya, karena benda ini sangat berbahaya untuk digunakan di lokasi ini! Ayo, ambil satu orang satu batang, lalu kita segera menjauh!"


Sementara kejadian itu masih berlangsung, dari jauh seseorang ternyata sedang mengintai semua itu...


"Rani... Orion!"


***


Beberapa saat sebelumnya.


Kenneth dan rombongan go downtown masih belum pergi begitu jauh dari pompa bensin yang gagal mereka rebut. Dokter itu merasa kesal sekaligus senang karena akhirnya ada tumbal yang rela berkorban agar mereka bersembilan belas berhasil pergi dari sana.
Huh, masa bodoh! Yang terpenting sekarang adalah keberhasilan proyek zombie-ku di Lab Barn. Aku sudah bersusah payah melakukan semuanya. Walau vaksin belum berhasil kudapatkan, mutan Russell dan yang satu lagi itu, ' Codename Lazarus' harus kutuntaskan. Virus Octagon memang mengerikan namun sangat menarik! Bahkan victim yang sudah mati dua kali dengan kejutan listrik saja masih bisa 'bangkit' kembali!


"Dokter Kenneth!" Leon Delucas yang sedang dipapah beberapa anggota rombongan tetiba sadarkan diri, "Aduh, kepalaku! Mengapa sakit sekali? Di-di-di mana Nona Maharani?" Leon bukannya memikirkan apa yang terjadi pada dirinya, malah nanar menatap semua orang, "Mengapa Nona Rani tak ada bersama kita? Astaga, kita tak lagi berada di pompa bensin itu?"


Dingin dan kesal, agak lama Kenneth baru menyahut, "Pacarnya atau suaminya telah muncul menyelamatkan dirinya dan juga kita semua. Sudahlah, lupakan saja mereka!"


"Tidak bisa, Dokter! Mungkin kita telah gagal merebut tempat itu, akan tetapi kita takkan pulang ke kompleks tanpa Nona Maharani!" Leon seperti mendapatkan kekuatan baru tak terduga. Dilepaskannya diri dari para pemapahnya, lalu disambarnya sepucuk senjata api dari seseorang. "Aku akan kembali ke sana dan menjemput Nona Maharani!"


"Leon, jangan bodoh! Kembali! Lady Rosemary akan sangat marah jika terjadi sesuatu pada dirimu!" Kenneth berusaha mencegah. Berusaha keras merebut senjata api dari tangan remaja itu, tetiba si dokter menerima hadiah tak terduga!


"Hei! A-a-apa yang kau lakukan?" Matanya terbelalak. Sesuatu baru saja Leon lakukan pada tubuhnya. Sebatang jarum suntik tertancap di lengan. "I-i-ini.. Leon, mengapa kau tega melakukan ini? Apa yang ada dalam pikiranmu? Aku selalu berada di pihakmu!"


"Hanya mengembalikan hadiah titipan darimu, Dokter! Antivirus yang Anda temukan. Barangkali Anda juga bisa menjadi kelinci percobaan bagi penemuan Anda sendiri! Bukankah Anda ingin menjadi seorang pahlawan bagi dunia ini? Sekarang, selamat tinggal! Jika Anda bisa kembali dengan selamat, sampaikanlah kepada ibuku, aku mohon maaf, aku mencintainya."

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun