Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 127)

2 Juni 2023   10:11 Diperbarui: 2 Juni 2023   10:52 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

"Cepatlah! Bunuh saja gadis itu supaya masalahnya berakhir, kami juga takkan memberikan apa-apa kepada kalian dan kalian bisa pergi keluar!" para pria tak dikenal itu kelihatannya sama sekali tak peduli pada gertakan Leon.

Tepat di saat-saat genting itu, tetiba sesuatu yang mengejutkan terjadi di luar gerbang!

***

"Ke mana Orion, Petugas Jaga?"

"Dia sudah pergi, Milady Rosemary Delucas. Demikian pula Tuan Henry Westwood. Mereka tak bisa kami tahan-tahan lagi. Maafkan kami."

"Jadi mereka diam-diam bersekutu dan kini aku hanya tinggal seorang diri saja?"

"Entahlah, Milady. Kami tahu kita semua baru saja mengalami hal-hal yang buruk. Semoga saja mereka kembali membawa pulang Tuan Leon, dokter Kenneth dan Nona Maharani."

Lady Rosemary telah kembali bersama beberapa staf kepercayaannya ke main mansion, bersama-sama duduk dalam diam di sofa lobi utama. Pemakaman massal para korban dan zombie-zombie tetap dilaksanakan walau tanpa kehadiran seorang pembawa upacara. Si pendeta palsu, Edward Bennet, telah menjadi jenazah terakhir yang turut dimakamkan bersama dengan puluhan korban-korban yang ia bunuh walau bukan dengan tangannya sendiri. Ia sudah menerima 'hukuman' meski tanpa proses hukum.

Meskipun pihak kamp Edward Bennet sangat geram atas kematian si pemimpin, mereka tak dapat berbuat apa-apa. Masih kalah jumlah, mereka memutuskan untuk tetap memihak Lady Rosemary alih-alih memberontak karena wanita itu sudah membunuh ayah mereka! Berada di luar kompleks untuk saat ini adalah pilihan terburuk yang tak dapat mereka ambil!

"Astaga. Ke mana Kakak dan Nona Rani, belumkah mereka kembali? Ke mana Papa Orion dan Lady Magdalene?" Grace yang baru saja datang dari lantai atas langsung bertanya gundah, menyadari bahwa semua yang biasa bersama ibunya tak hadir, "Benarkah mereka pergi? Sesungguhnya hal buruk apa yang baru saja terjadi di luar sana? Mama tak bisa selamanya menutupi semua yang terjadi!" Gadis lima belas tahun itu tak mau lagi dianggap sebagai remaja yang tak boleh tahu apa-apa.

"Diamlah, Grace! Jangan sebut-sebut lagi nama Orion. Kurasa aku takkan bisa lagi mempertahankan pernikahanku dengannya!" Amarah Rose bangkit, mengejutkan anak bungsunya beserta semua orang yang ada di lobi utama itu, "Semua yang dikatakan Edward Bennet benar, dia sudah mati setelah memberitahukan kepada dunia! Meskipun demikian, aku tak perlu lagi menyesal. Aku hanya sedang menunggu saat yang tepat untuk menceraikan Orion! Dia akan sangat menyesal telah berani mencari tahu dan membongkar semuanya. Dikiranya ia bisa hidup tenang, aman dan nyaman di luar sini?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun