Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 119)

26 Mei 2023   09:34 Diperbarui: 26 Mei 2023   09:40 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi


"Tuan John, maafkan aku, tetapi... sesungguhnya Tuan Russell sudah kami temukan, begitu pula Rev. James!" Rani meletakkan cangkir tehnya dan berlutut di hadapan John, "Mereka, mereka..." air mata mulai terbit di pelupuk matanya, segera meluncur di pipi. Ia memegang tangan-tangan John yang masih menggenggam cangkir, seolah berusaha agar pria itu kuat menahan semua yang ia akan ucapkan.


"Aku turut berduka, Tuan John, sesungguhnya, mereka sudah tiada..."


***


Seumur hidupnya, Orion tak pernah merasa begitu gundah. Ia ingin turut mendatangi pemakaman Russell beserta para korban yang dilakukan secepatnya larut malam itu juga di lahan kosong, dipimpin oleh Edward Bennet sendiri dan dilakukan sesuai protokol kesehatan. Akan tetapi ada hal penting lain yang perlu dilakukannya sementara dokter Kenneth belum kembali ke sini.


Jika ia pulang, barangkali ia akan marah besar kepada Rose karena zombie-zombienya telah tiada. Meskipun bukan dibersihkan oleh tangan Rose sendiri, aku yakin dokter itu takkan senang.


Segera menuju Lab Barn seorang diri, pemuda itu masih berpikir tentang Rani. Ia ingin agar Rani segera kembali dengan selamat. Istriku, apakah kau baik-baik saja? Mengapa aku tetiba dihinggapi firasat buruk? Mengapa kau dan Leon belum juga kembali setelah berjam-jam lamanya pergi? Apakah kalian dalam kesulitan? Jika hingga esok rombongan 'go downtown' belum juga kembali, aku akan segera menyusul mereka ke kota, diizinkan atau tidak, apapun yang terjadi!


Lab Barn tampaknya sedang kosong tanpa penjagaan. Semua penjaga dan pegawai sedang menghadiri pemakaman massal. Orion seorang diri menelusuri lorong demi lorong. Meskipun lampu-lampu menyala terang benderang, tetap saja bekas lumbung yang disulap menjadi rumah sakit dadakan itu terkesan dingin, hampa menyeramkan.


Melewati dua kamar isolasi kosong yang pernah ditempatinya dan juga almarhum Russell sebagai tetangga kamar, pemuda itu tak ayal merenung. Betapa singkatnya hidup ini, semua bisa berubah dalam sekejap mata.


"Ah, haus, lapar, sesak..."


Astaga, siapa itu? Di sebelah mana? Apakah masih ada zombie tersisa di tempat ini?

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun