Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 117)

25 Mei 2023   14:12 Diperbarui: 25 Mei 2023   14:18 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Astaga! Apakah Rose akan betul-betul menembak pendeta palsu itu? Aku memang sangat tak suka kepadanya. Namun jika ia mati, rahasia itu akan terkubur bersamanya! Orion bersiaga, dari balik pilar tetap mengamati apa yang akan terjadi.

"Oh, Milady, jadi kau tetap akan membunuhku?" Edward yang sudah berhenti melangkah sejak bunyi kokangan pistol Magnum Rose itu masih tampak tenang.

Orion geram. Haruskah aku membiarkan Rose atau menyelamatkan Edward?

***

Maharani dan Leon berlari tunggang-langgang menuju perempatan yang pemuda tanggung itu tetapkan sebagai titik di mana mereka akan mengecoh para zombie. Sementara gerombolan mayat hidup itu mulai terpancing pada gerak-gerik dua calon mangsa.

"Tolong... tolong kami..."

"Panas, sesak, lapar, haus..."

"Kami butuh kalian! Kami belum mau... mati..."

Rani sempat berhenti sesaat. Erang, keluh kesah dan panggilan-panggilan itu begitu memedihkan hati kecilnya. Tak terlalu dekat, namun udara nan nyaris hampa dengan kejam menghantarkan semua ratapan para zombie ke telinganya. Semakin intens, semakin nyata...

"Nona Rani, jangan pedulikan! Mereka sudah mati. They're simply helpless!" Leon bergegas menggamit lengannya dan menariknya agar kembali berlari bagai pelari-pelari sprint berlomba menuju garis akhir.

"Aw, pelan-pelan! Kau menyakiti lenganku, Leon..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun