Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendek Anak: Kisah Nyamuk, Lalat dan Manusia

20 Mei 2023   06:29 Diperbarui: 20 Mei 2023   07:26 2151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh, aku duluan, Muk! Aku yang akan menang, karena akulah serangga yang paling kotor sedunia!"

"Enak saja, Lat! Akulah serangga yang paling Manusia benci, aku yang harus duluan, kau lihat saja dahulu apa yang sanggup kulakukan!"

Demikianlah kedua serangga itu terus bertengkar mengenai siapa dari mereka yang pertama kali berhak mendekati Anak Laki-laki itu. Sementara Anak Laki-laki terus bermain sambil sesekali menekan tombol pause dan menikmati kudapannya.

Waktu pun terus berlalu sementara Nyamuk dan Lalat masih asyik bertengkar. Tanpa terasa susu dan kue si Anak Laki-laki sudah habis.

"Kakak, sudah dulu mainnya, ayo masuk! Segera mandi, belajar! Ibu sudah menyiapkan makan malam yang lezat untukmu, Bapak dan Adik!"

"Baik, Bu!"

Lalu beranjaklah Anak Laki-laki itu. Nyamuk dan Lalat hanya bisa terdiam. Tak ada lagi yang sempat mereka lakukan. Calon mangsa mereka sudah berlalu, ibarat nasi sudah menjadi bubur.

Tamat.

Pesan moral: Jangan karena kita asyik memperdebatkan sesuatu, kesempatan di depan mata hilang terlewatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun