Luwak berpikir sejenak sambil memandangi kedua pohon sementara Jeruk dan Apel semakin kelihatan tak sabaran.
"Ayolah, kau pasti tahu jawabannya, Luwak nan bijaksana!" Jeruk memberi pujian, "Nanti kau boleh makan buahku sepuasnya jika kau jawab jika buahkulah yang paling enak!"
"Kau pasti pernah mencoba buahku, Luwak nan tahu segalanya. Lezat, bukan?" Apel tak mau kalah melancarkan rayuan, "Gratis makan apel sepuasnya seumur hidupmu jika kau memilihku!"
Namun Luwak menjawab sebelum berlalu sambil tertawa riang, "Hahaha, maaf, aku sebenarnya lewat sini bukan untuk menikmati buah kalian, hanya ingin mencari biji-biji kopi segar di kebun sebelah. Selamat tinggal."
Tamat.
Pesan moral: Janganlah kita saling meninggikan diri dan merasa paling benar, sebab belum tentu apa yang ada pada kita dipandang dan dihargai serupa oleh orang-orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H