Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 106)

16 Mei 2023   15:06 Diperbarui: 16 Mei 2023   15:16 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Dengan lampu senter kecilnya, Leon masih berusaha mengamati semua yang ada di garasi. Memang tak ada jejak lain atau tanda-tanda berarti untuk menuduhkan semua kepada Orion maupun Rani. Henry Westwood dan Orion sudah membersihkan semuanya setelah menyelesaikan misi rahasia.


"Huh, sayang sekali tak ada bukti, apa hanya imajinasiku saja bahwa di tempat ini baru saja terjadi pembunuhan? Kurang istirahat membuatku tidak bisa berpikir jernih!"


Monolog Leon itu mendapat jawaban instan dari balik pintu yang tak terkunci. "Tuan Muda Leon Delucas!"


Ia terkesiap, "A-a-staga. Tuan Westwood!" kepala pelayannya pasti sempat mendengar monolognya, namun sudah terlambat bagi Leon untuk mencari alasan.


"Tuan Muda, apa yang Anda lakukan di sini? Bukankah Anda sebaiknya selalu berada di tempat yang aman meskipun hari masih cukup terang?" Henry selalu bersikap tegas penuh selidik kepada para remaja Delucas, "CCTV di hampir seluruh penjuru kompleks masih padam. Kami tak mungkin bisa berpatroli di mana saja setiap saat untuk melindungi kalian semua."


"Uh, maafkan aku, Sir. Aku hanya ingin melihat-lihat dan memeriksa kondisi sepeda motor sport-ku yang sudah berbulan-bulan tak terpakai!" Leon berhasil menemukan satu alasan.


"Tenang saja, Tuan. Nanti saya atau staf-staf perawat otomotif akan memeriksa sepeda motormu serta merawat semua kendaraan di sini dan di garasi utama. Sebaiknya Anda segera keluar dari tempat ini dan kembali ke main mansion. Situasi sedang sangat tak menentu."


"Oh, baiklah, Sir... Jika begitu aku mohon diri. Please keep this as a secret to my mother. Permisi."


Leon merasa tak berdaya jika sudah berada di sekitar Henry Westwood. Sudah bertahun-tahun sejak ia dan adiknya lahir, sang kepala pelayan memberikan pengawasan dan selalu berjaga di sisi keluarga. Ia sangat setia dan juga cukup galak, hampir seperti pengganti ayah kandungnya sendiri!


''Huh, berada di dalam kompleks ini aku sungguh merasa tak bebas. Nanti malam bagaimanapun aku harus keluar dari sini dengan rombongan go downtown for hunting. Jika berada di dalam surga kecil ini terus-terusan, aku bisa gila! Apalagi memikirkan Nona Rani yang bisa saja betul-betul memiliki hubungan dengan Papa Orion!"


***


Rani bersyukur, surat pernikahan resminya dengan Orion dan cincin-cincin emas mereka kini aman dalam ranselnya. Meski belum sempat bertanya mengenai peristiwa duka yang menjadi bayaran termahal atas semua kebahagiaan mereka itu, Rani semakin yakin jika Orion dan Lady Mag menerimanya dalam keluarga Brighton secara tulus.


Hanya saja, ia belum tahu apa yang akan terjadi ketika malam menjelang.


Setelah listrik kembali dinyalakan dan semua telah menikmati makan malam, Lady Rosemary mengumpulkan hampir seluruh penghuni kompleks Delucas di main hall. Yang lebih aneh lagi, beberapa belas atau dua puluhan penghuni kamp Bennet juga hadir di area tempat duduk yang agak terpisah, tentunya dalam pengawalan yang sangat ketat. Edward Bennet juga hadir bersama mereka. Beberapa ratus hadirin dan keluarga Delucas tertib mengenakan masker. Yang tak tampak hadir hanyalah dokter Kenneth dan para kru Lab Barn. Padahal ia berjanji akan datang, entah apa yang masih menghalanginya.


"Selamat malam, Semuanya," Lady Rosemary, didampingi Lady Magdalene dan Orion di sisinya memberi pidato sekaligus pengumuman di atas podium, "Mungkin sebagian besar dari Anda sudah tahu jika malam ini ada hal penting yang ingin saya sampaikan kepada Anda semua. Karena penghuni kompleks ini sudah bertambah banyak, kita membutuhkan lebih banyak lagi sumber daya baik pangan maupun energi untuk penerangan dan perlindungan. Minyak bumi dan segala bahan bakar yang ada di kompleks ini hanya cukup untuk beberapa bulan. Sedangkan pandemi Octagon ini kurasa akan memakan waktu entah berapa tahun untuk ditanggulangi! Kita membutuhkan sangat banyak sumber daya! Amunisi, minyak dan segalanya yang bisa kita ambil, jika sudah tak ada lagi yang menjualnya!"


Mata Edward Bennet berkilauan saat melihat nyonya rumahnya kelihatannya akan mengatakan sesuatu yang ia tunggu-tunggu.
"Mulai malam ini, semua orang dewasa secara bergilliran akan pergi ke kota dalam rombongan sejumlah beberapa belas orang. Hari ini akan diadakan pengundian untuk menentukan dengan adil siapa yang akan ikut! Bagi yang belum mendapatkan giliran, mungkin besok atau lusa akan kebagian juga. Jadi kumohon kerelaan semuanya. Jangan khawatir, takkan berbahaya sebab kita masih memiliki persenjataan tangan maupun senjata api yang cukup!"


Senjata api! Edward kelihatan senang sekali, Luar biasa. Aku harus bisa masuk dan ikut serta memimpin rombongan ini! Pendeta palsu itu spontan berdiri di tempat.


Rose menatapnya dengan sedikit terkejut.


"Selamat malam, Rev. Bennet, apa ada sesuatu yang Anda ingin sampaikan?" Rose dan Mag serta Orion tetiba kompak bersiaga, demikian pula keluarga Delucas dan Rani. Sang guru muda belum pernah bertemu langsung dengan 'pendeta' ini, hanya tahu tentangnya dari beberapa kisah keluarga Delucas saja. Tentu saja wajar jika Rani tak menyukainya! Lagipula, orang ini yang bersekongkol menikahkan suaminya dengan wanita yang telah berbuat tidak jujur. Pernikahan palsu dengan berkat dari pendeta jadi-jadian atau dadakan, demikian istilah Orion waktu itu!


"Selamat malam dan salam damai. Maafkan interupsiku ini, sekadar ingin mengusulkan diri untuk membantu kelangsungan hidup kita bersama. Sebagai tanda terima kasih kami karena telah diizinkan bergabung di tempat ini, izinkanlah aku ikut memimpin rombongan pencari sumber daya seperti yang Anda gagas, Lady Rosemary Delucas! Terimalah bantuan sederhana dariku untuk turut berpartisipasi. Anggap saja sebagai ucapan terima kasihku atas penyambutan dan pelayanan yang ramah selama hampir 24 jam ini!"


Rose terdiam. Dalam hati ia berpikir, Memang aku ingin sekali pendeta gadungan ini mati agar rahasiaku ikut terkubur bersamanya. Akan tetapi, belum tentu juga itu akan terjadi malam ini walau aku bisa mengirimkannya ke tengah-tengah lembah maut sekalipun!


Belum sempat wanita itu menjawab, tetiba seseorang di muka pintu main hall berseru lantang, "Reverend Edward Bennet, maafkan aku! Malam ini giliranku untuk memimpin karena aku sudah ditunjuk langsung oleh Lady Delucas!" 

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun