Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendek Anak: Kisah Para Jamur dan Dandelion

16 Mei 2023   06:23 Diperbarui: 16 Mei 2023   07:20 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Para Jamur terkejut. "Apa maksudmu?"

"Pada hari yang berangin ini mungkin aku akan berangkat. Kita mungkin akan segera berpisah. Akan tetapi kumohon kalian jangan bersedih, ya."

Para Jamur belum mengerti apa yang diungkapkan Dandelion itu. Malam hari pun tiba, hujan turun deras disertai deru angin. Dandelion terlihat pasrah dengan nasibnya, tangkainya tak begitu kuat, bahkan terombang-ambing, berusaha bertahan. Para Jamur tak bisa melihat apa yang terjadi dengan Dandelion. Sudah terlalu gelap, bulan dan bintang tak terlihat dalam cuaca seperti itu.

Keesokan pagi, para Jamur terkejut. Tangkai Dandelion terlihat gundul. Ke mana mahkota maha indah dan biji-bijinya, apakah mereka gugur?

"Mengapa jadi begini? Malang benar nasibmu, Dandelion! Apa yang dapat kami lakukan untuk menolongmu?

Para Jamur pun bersedih. Mereka meratapi hilangnya sahabat yang biasanya suka berkisah itu.

Akan tetapi beberapa waktu kemudian, di sekitar mereka mulai tumbuh beberapa benih baru. Para Jamur menyadari jika Dandelion telah kembali.

Tidak hanya satu, melainkan berpuluh atau beratus-ratus kali lipat!

"Oh, ini maksud kisahmu waktu itu, Dandelion. Kau biarkan biji-bijimu berpetualang bersama angin dan menyusul menemui saudara-saudaramu. Namun akhirnya kau kembali. Selamat datang, Sahabat!"

Demikianlah para Jamur bersukacita karena sesungguhnya Dandelion tidaklah mati, melainkan telah hidup kembali.

Tamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun