Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Pendek Anak: Kisah Para Jamur dan Dandelion

16 Mei 2023   06:23 Diperbarui: 16 Mei 2023   07:20 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Alkisah di sebuah negeri nan subur, pada sepetak lahan tak berpenghuni tumbuhlah banyak sekali Jamur dan hanya sebatang tumbuhan liar Bunga Dandelion.

Jamur di sini bukanlah jamur yang biasa dikonsumsi manusia, karena itu tak seorangpun berani memetik atau mengusiknya. Karena itu mereka hidup subur, apalagi jika musim hujan tiba. Jamur terus tumbuh semakin banyak saja jumlahnya. Dandelion yang hanya satu saja juga bertumbuh semakin lama semakin tinggi besar.

Jamur-jamur bersahabat akrab dengan Dandelion yang tadinya imut-imut saja. Mereka suka diam-diam mendengarkan kisah-kisah Dandelion yang sebenarnya bukan bunga yang rewel cerewet, melainkan suka berkisah.

"Aku jenis bunga yang mungkin paling suka berpetualang." Dandelion membuka kisah hari ini.

"Kok bisa, Dandelion? Bukankah kau hanya satu biji saja sewaktu tiba dan tumbuh di sini?"

"Betul, akan tetapi aku telah datang dari sebuah tempat nan jauh bersama angin. Tiba di sini adalah takdirku. Aku terpisah jauh dari saudara-saudaraku. Kami mungkin belum pernah berkumpul. Akan tetapi suatu hari nanti, barangkali akan bersama lagi."

"Bagaimana mungkin, kau masih tinggal dan terus bertumbuh di sini."

"Lihat, sebentar lagi bungaku yang satu ini akan lebih mekar dan megar bagaikan surai Singa Si Raja Hutan. Kalian akan lihat sendiri apa maksudku dengan berpetualang." Dandelion menutup kisah hari ini.

Para Jamur menunggu dengan sabar. Sang Waktu pun terus berlalu. Akhirnya Dandelion menjadi bunga nan indah sekali. Bagaikan surai seekor singa jantan, ia terlihat megah bersinar. Bunganya pada satu tangkai namun bijinya banyak sekali dengan mahkota nan putih lembut membulat bagaikan bola-bola kapas.

Para Jamur terkagum-kagum. Akan tetapi Dandelion tak ingin dipuji. Ia malah bertutur lagi, "Wahai Jamur, barangkali sebentar lagi akan tiba saatnya kita berpisah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun