"Hei, sudahlah, Guys!" Orion berdiri, "Sekarang lebih baik kalian belajar bahasa saja dengan Nona Rani. Aku punya sedikit urusan di luar main mansion."
"Ide bagus, Papa Orion. Nona Rani, sudah lama kita tak belajar, iya 'kan Grace? Satu atau dua jam saja sebelum kembali tidur siang untuk persiapan bergadang nanti malam..." Leon berubah senang.
"Oh, baiklah. Kita tetap harus rajin belajar walaupun situasi dunia sedang tak menentu, sungguh ide yang baik agar kita tak terus memikirkan pandemi baru ini," Rani setuju, "sebentar ya, Anak-anak, aku hampir selesai mencuci."
Grace mengangguk. Tak lama, ketiganya segera berlalu ke perpustakaan.
Orion masih berada di pantry. Dikeluarkannya amplop yang tadi diserahkan Rani. Surat resmi pernikahan bertanda tangan Rev. James dari gereja Chestertown bertuliskan nama mereka; Orion Benjamin Brighton dan Maharani Putri Cempaka, plus sepasang cincin emas berukir. Sebelum ritual pernikahan, Orion telah memesan dan membayar semua lewat perantaraan Rev. James!
Jangan-jangan... Rev. James telah 'berada' di dalam kompleks ini dalam keadaan terluka dan kini sedang dicari-cari oleh semua seperti yang baru saja disampaikan kepada semua orang tadi oleh Henry Westwood. Astaga. Aku harus ikut mencari dan berhasil menemukannya sebelum Kenneth dan stafnya membawanya ke Lab Barn! Aku tak ingin Rev. James yang malang meninggal dalam penderitaan bahkan kelak bernasib sama seperti Russell!
***
"Jadi apa sebenarnya yang membawamu kemari, Sayang?" Rosemary dan Magdalene duduk bersama menikmati makan siang dalam suasana yang sedikit berbeda dari biasanya. Tak semesra dahulu sebelum terjadi 'pernikahan dadakan' antara Orion dan Rose, bahkan sudah jauh berbeda rasa!
"Mansion Brighton sudah dikelilingi zombie. Mereka muncul entah dari mana. Sebelum mereka mencelakaiku karena aku sudah tak terbiasa lagi menembak, aku buru-buru kabur kemari."
"Oh ya? Sangat disayangkan. Apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki semua keadaan ini? Oh, aku tahu!" Rose tersenyum penuh arti, "Nanti malam, saat rombongan orang dewasa terpilih berangkat ke kota, aku akan mengadakan permainan kecil-kecilan di sini. Anggap saja sebuah hiburan. Tolong jangan katakan kepada Orion, aku tak ingin suamiku, eh, anakmu juga, sampai tahu dan mencegah keinginanku ini!"
"Apa maksudmu?"