Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 97)

10 Mei 2023   14:08 Diperbarui: 10 Mei 2023   14:13 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rani bergetar saat melihat benda seukuran amplop surat itu. Dengan tangannya yang selalu bersarung pelindung, diambilnya dan disimpannya dalam saku jaket.

"Sekarang Anda keluar dari sini! Kumohon! Jangan beritahukan apa-apa mengenai diriku kepada siapapun! Atau..."

"Ba-ba-baiklah, Tuan! Te-te-terima kasih!" Rani merasa bingung namun ia tahu tak dapat berbuat apa-apa untuk menolong!

Keluar dari garasi itu dan bergegas menutup pintu, jantung Rani berdebar-debar tak karuan.

"Siapa gerangan tadi dan benda apa yang ia berikan kepadaku?" dirabanya saku jaket dan dikeluarkannya benda titipan itu.

"Astaga... apakah benar dugaanku jika ia..."

***

Sementara itu Lady Rose masih berpikir keras mengenai banyak hal dalam benaknya. Mendapatkan sumber daya? Menyingkirkan Edward Bennet sebelum ia meminta lebih banyak benda dan kemudahan sebagai imbalan tutup mulut? Rasanya semua bisa kulakukan sekaligus tanpa perlu repot-repot!

Ia ingin sekali segera mengatakan rencananya kepada Kenneth, namun teringat jika sekarang Orion berada di Lab Barn, terpaksa ditundanya semua itu.

Kurasa belum tentu juga Edward Bennet akan 'tersingkir' begitu mudahnya hanya dengan rencanaku ini. Hanya sebuah pertaruhan kecil saja, jadi aku harus mengadakan rencana B, just in case the plan A didn't work!

***

"Selamat siang, Dokter!" Orion jadi juga mengunjungi Lab Barn, satu-satunya bangunan yang memiliki listrik selama beberapa belas jam terakhir. Ia datang bukan karena betul-betul ingin membicarakan program kehamilan Rose, melainkan beberapa hal lain yang mengganjal benak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun