Rani bergetar saat melihat benda seukuran amplop surat itu. Dengan tangannya yang selalu bersarung pelindung, diambilnya dan disimpannya dalam saku jaket.
"Sekarang Anda keluar dari sini! Kumohon! Jangan beritahukan apa-apa mengenai diriku kepada siapapun! Atau..."
"Ba-ba-baiklah, Tuan! Te-te-terima kasih!" Rani merasa bingung namun ia tahu tak dapat berbuat apa-apa untuk menolong!
Keluar dari garasi itu dan bergegas menutup pintu, jantung Rani berdebar-debar tak karuan.
"Siapa gerangan tadi dan benda apa yang ia berikan kepadaku?" dirabanya saku jaket dan dikeluarkannya benda titipan itu.
"Astaga... apakah benar dugaanku jika ia..."
***
Sementara itu Lady Rose masih berpikir keras mengenai banyak hal dalam benaknya. Mendapatkan sumber daya? Menyingkirkan Edward Bennet sebelum ia meminta lebih banyak benda dan kemudahan sebagai imbalan tutup mulut? Rasanya semua bisa kulakukan sekaligus tanpa perlu repot-repot!
Ia ingin sekali segera mengatakan rencananya kepada Kenneth, namun teringat jika sekarang Orion berada di Lab Barn, terpaksa ditundanya semua itu.
Kurasa belum tentu juga Edward Bennet akan 'tersingkir' begitu mudahnya hanya dengan rencanaku ini. Hanya sebuah pertaruhan kecil saja, jadi aku harus mengadakan rencana B, just in case the plan A didn't work!
***
"Selamat siang, Dokter!" Orion jadi juga mengunjungi Lab Barn, satu-satunya bangunan yang memiliki listrik selama beberapa belas jam terakhir. Ia datang bukan karena betul-betul ingin membicarakan program kehamilan Rose, melainkan beberapa hal lain yang mengganjal benak.