Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 96)

10 Mei 2023   11:35 Diperbarui: 10 Mei 2023   11:40 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petualangan dini hari para remaja Delucas bersama Orion-Maharani ke Chestertown masih tetap menjadi rahasia, setidaknya hingga saat ini. Mereka berempat tentu saja tak ingin mengulanginya lagi dalam waktu dekat. Terutama Leon dan Grace, begitu tiba langsung masuk ke kamar mereka masing-masing untuk membersihkan diri dan beristirahat, harus kecewa karena kembali mati lampu. Namun hal itu masih jauh lebih baik daripada nyaris diserang zombie tua di jalan tadi!

Orion mengantarkan ibunya ke Lab Barn. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan bersih dari gejala-gejala infeksi Octagon, Lady Magdalene diizinkan masuk ke main mansion. Bersama-sama Orion, mereka bertemu kembali dengan Lady Rosemary yang sudah menunggu di ruang tamu.

"Sahabatku, sungguh kejutan luar biasa! Akhirnya kau bisa juga berkunjung ke mari!" Rose hangat menyambut Mag, meskipun ia sedikit curiga atas kedatangan dadakan ini, tentu saja tak bisa keberatan.

"Ya, aku datang sendiri karena rindu kepadamu dan khawatir pada keadaan kalian semua. Juga karena keadaan di sekitar mansion Brighton di Chestertown tak lagi aman! Semoga kehadiranku di sini tak merepotkan kalian berdua!" Lady Mag berusaha untuk tetap bisa akrab dengan Rose. Ia masih belum lupa pada 'kebohongan pernikahan' yang Rose diam-diam lakukan, tetapi untuk sementara disimpannya semua dalam hati. Belum saatnya karena Orion juga belum ingin mengungkapkan semua kepada dunia! berkali-kali Mag meyakinkan diri jika ia masih bisa menerima Rose seperti dahulu.

"Tentu saja tidak, of course not! Aku bahkan sangat senang, karena saat ini kau selamat dan sehat, and don't forget, you're my mother-in-law as well!" Rose terkikih.

"Well, Ladies, kurasa kalian juga sangat merindukan kebersamaan satu sama lain, jadi aku mohon diri dulu!" Orion memanfaatkan kesempatan itu untuk pergi.

"Tunggu dulu, Orion! Kau mau ke mana? Tidakkah kau rindu padaku? Sudah beberapa lama kita tak berduaan saja!" Rose tak ingin jika suaminya sampai berkunjung ke kamp Edward Bennet.

"Aku... hanya ingin melihat apa yang sedang dikerjakan dokter Kenneth di laboratoriumnya! Tidakkah kau mau tahu apa rencananya agar ia bisa membantu dirimu menjalankan program kehamilan?"

Wajah Rose memerah, "Kau... benar-benar mau jika kelak kita... bisa punya anak lagi?" Ia tentu saja tak mau mengakui di hadapan Mag jika mereka belum pernah sungguh-sungguh bersama-sama selama menjadi suami istri. Mendengar kalimat Orion itu, Rose merasa sedikit 'ada harapan' atau angin segar bagi 'pernikahan mereka'.

Orion dengan luwesnya terus bersandiwara agar rencananya berjalan mulus, "Why not? Paling tidak, ada hal lain yang bisa doktermu itu lakukan selain meneliti zombie!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun