"Apakah Rose akan mengizinkan kedatanganku?" ragu Mag.
"Sebagai istriku, ia harus menurutiku! Well... walaupun..." Orion hampir saja keceplosan menyebutkan hal yang tak boleh diketahui Leon-Grace! "Bagaimanapun ia sahabatmu sendiri dan aku akan membujuknya agar menerimamu di sini, meski wajib melalui pemeriksaan kesehatan!"
"Baiklah!" Mag setuju, "But, I need a weapon, just in case!" ia teringat bahwa jalan-jalan perbukitan sekeliling kompleks Delucas mungkin sudah tak seaman kemarin-kemarin.
"Ma'am, silakan ambil, Anda boleh memakai pistolku! Ini lebih cocok untuk wanita dibanding sepucuk hunting rifle!" Rani bergegas mengulurkan senjata api andalannya yang sudah kembali berisi peluru lengkap.
"Oh, what a good handgun, that's so nice of you, Ms. Rani! Thank you very much, I'll return it later!"
"Dan jika Lady Mag membutuhkan bet kasti, ada padaku!" Leon turut memberikan 'senjata tangan daruratnya' yang sudah dikembalikan Orion dan Rani.
"Oh, lengkap sekali persenjataanku! Baiklah, kupinjam juga benda ini! See you soon!"
Orion memberitahukan rute jalan kepada ibunya, lalu membukakan lagi pintu gerbang rahasia disertai ucapan hati-hati.
Kelimanya segera berpisah; Orion-Rani dan para remaja keluar ke dalam kompleks, Lady Mag kembali ke pintu rahasia untuk menuju gerbang utama seorang diri. Ia wanita yang berani, jarak beberapa menit berjalan kaki mengelilingi kompleks bukan masalah besar baginya!
Ternyata tadi... sosok yang bersembunyi mengambil kesimpulan, beberapa anggota keluarga Delucas dan Lady Magdalene Brighton! Sayangnya anak-anak itu tak boleh tahu. Hanya Orion, istri dan ibunya, karena mereka sudah tahu aku! Tidak, aku tak ingin mereka repot karena keberadaan dan kondisiku! Yang penting apa yang kubawa sampai kepada mereka!
Meskipun sosok itu tak tahu berapa lama lagi ia sanggup bertahan hidup...
***